Infeksi saluran pernafasan akut yang berat/ severe acute respiratory infection (SARI) mempunyai beban penyakit yang tinggi di Indonesia, tetapi epidemiologi SARI di rumah sakit tersier di Indonesia belum diketahui. Definisi SARI (WHO,2011 adalah penyakit pernafasan akut dengan riwayat demam atau terukur demam ≥38 ° C dan batuk dalam 10 hari terakhir hingga membutuhkan rawat inap. SARI tidak spesifik untuk influenza, karena virus lain dan bakteri bisa memenuhi kriteria SARI, seperti dengue virus, chikungunya virus, Salmonella spp., Leptospira spp., dan Rickettsia typhi. Penelitian terdahulu mendapatkan sensitivitas dan spesifisitas SARI akibat virus influenza berkisar dari 37% – 84% dan 23%-78%. Penelitian kami bertujuan untuk mengidentifikasi patogen yang terkait dengan SARI di
Indonesia, untuk membandingkannya dengan etiologi yang dinilai rumah sakit, dan menggambarkan karakteristik demografis dan klinis dari SARI. Penelitian kami juga melihat kemampuan karakteristik dari kriteria SARI untuk identifikasi virus influenza.
Data dan sampel penelitian kami berasal dari subjek yang memenuhi kriteria SARI yang diambil dari studi kohort observasional terhadap pasien demam akut usia > 1 tahun yang memerlukan rawat inap/ Acute Febrile Illness Requiring Hospitalization (AFIRE) Study. AFIRE merupakan studi multi senter, di 8 rumah sakit tersier di Indonesia, dimana RSUD dr. Soetomo/ FK Unair menjadi salah satu senter yang berpartisipasi dalam studi. Diagnosis klinis dipastikan dari review rekam medik. Sampel dianalisis untuk menentukan etiologi “sebenarnya” SARI di rumah sakit dan Kemitraan Riset Indonesia di laboratorium Penyakit Menular (INA-RESPOND). Penelitian ini menilai distribusi dan karakteristik dari SARI berdasarkan etiologi yang sebenarnya dan akurasi dari diagnosis yang dibuat secara klinis.
Empat ratus dua puluh dari 1464 subyek penelitian AFIRE memenuhi kriteria SARI. Etiologi SARI dapat diidentifikasi pada 242 (57,6%) subyek, yaitu 121 (28,8%) disebabkan virus dan bakteri yang berhubungan dengan infeksi sistemik; 70 (16,7%) karena bakteri dan virus pernapasan selain virus influenza, dan 51 (12.1%) kasus disebabkan infeksi virus influenza. Tak satu pun dari pasien influenza didiagnosis secara akurat menderita influenza selama rawat inap.
Influenza didiagnosis secara salah di antara semua pasien yang datang dengan SARI di rumah sakit tersier di Indonesia dalam studi AFIRE. Pendekatan diagnostik dan tatalaksana empiris harus dipandu oleh data epidemiologi yang telah diketahui. Strategi kesehatan masyarakat untuk mengatasi tingginya beban influenza harus mencakup implementasi yang luas dari skrining SARI, program vaksinasi, edukasi klinisi dan kampanye kesadaran, perbaikan kapasitas diagnostik, dan dukungan untuk tes point of care.
Penulis: Abu Tholib Aman, Tri Wibawa, Herman Kosasih, Rizka Humardewayanti Asdie, Ida Safitri, Umi Solekhah Intansari, Yuli Mawarti, Pratiwi Sudarmono, Mansyur Arif, Dwiyanti Puspitasari, Bachti Alisjahbana, Ketut Tuti Merati Parwati, Muhammad Hussein Gasem, Dewi Lokida, Nurhayati Lukman, Teguh Sarry Hartono, Yan Mardian, C Jason Liang, Sophia Siddiqui, Muhammad Karyana, Chuen-Yen Lau
Informasi detil penelitian ini dapat dilihat pada tulisan kami: