UNAIR NEWS – Rapat kerja pimpinan (rapim) di lingkungan Universitas Airlangga kembali dilangsungkan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, rapim kali ini dilangsungkan secara online melalui zoom pada Rabu (3/2).
Sebagai pembuka kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari itu, Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh. Nasih, S.E., M.T., memberikan sambutan dengan menjabarkan berbagai capaian yang telah diraih pada tahun 2020. Menurutnya, sudah banyak capaian yang diraih di tengah tahun-tahun yang cukup berat. Mengingat kondisi pandemi yang mengharuskan berbagai penyesuaian.
“Tahun 2020 memang tahun yang sulit dan menantang. Dalam beberapa sektor, untuk bisa bertahan adalah sebuah keajaiban,” tandas Prof. Nasih
Pandemi covid-19, lanjut Prof. Nasih, telah menyebabkan banyak perubahan-perubahan. Tidak hanya pada sektor kesehatan saja, tapi sektor pendidikan juga. Meski dampak tidak begitu nampak, namun perguruan tinggi harus bisa melakukan penyesuaian-penyesuaian.
“Adanya pandemi, tetap harus kita syukuri dengan memaksimalkan penyesuaian-penyesuaian. Satu hal yang harus kita syukuri adalah pembelajaran secara online yang sudah kita rancang sejak 10 tahun lalu. Jika sebelum adanya covid layanan AULA masih belum maksimal, kini layanan AULA yang kita miliki bisa melesat dan bisa dioptimalkan secara baik,” jelasnya.
Selanjutnya, dihadapan seluruh pejabat yang hadir melalui aplikasi zoom, Prof. Nasih tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen civitas akademika UNAIR yang telah bekerja dengan maksimal. Kerja keras bersama itu, sambungnya, menjadi salah satu jalan capaian-capaian yang telah diraih UNAIR seperti posisi 521-530 terbaik dunia, 124 terbaik di Asia, 20 terbaik di Asia Tenggara, dan 4 terbaik di Indonesia.
“Capaian posisi terbaik ini merupakan ikhtiar bersama dan menjadi bukti bawa UNAIR bisa bergerak maju,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Prof. Nasih juga menandaskan bahwa posisi yang diraih itu tidak hanya menunjukkan angka saja. Menurutnya, ada banyak indikator dan banyak hal yang lebih detil untuk mengantar dan menuju capaian itu semuanya yakni proses yang panjang dan kerja sama dari semua pihak.
“Kunci dari capaian adalah kualitas, baik dari kualitas akademik, riset, pengabdian, maupun alumni. Sungguh kualitas sudah kita tunjukkan dan raihan posisi adalah indikator yang menunjukkan kualitas tersebut,” paparnya.
Rektor UNAIR ke-13 itu juga menjelaskan bahwa tahun 2021 bukanlah tahun yang mudah. Bahkan, 2021 diprediksi akan lebih menantang dan lebih sulit daripada tahun 2020. Untuk itu, Prof. Nasih kembali menegaskan agar semua elemen civitas untuk tidak kendor dalam meningkatkan kontribusi yang lebih baik.
“Kontribusi jangan kendor, kita berharap gotong royong dan guyup antar semua elemen civitas akademika bisa lebih baik karena kondisi tahun 2021 tidaklah lebih mudah dari tahun 2020. Kita paham semua bahwa sangat mungkin, dampak dari covid-19 ini baru kita rasakan di 2021. Sebab itu, semangat harus kita jaga dalam menghadapi banyak tantangan di tahun 2021,” jelas Prof. Nasih.
Pada akhir, sebelum menutup sambutan pengantar rapim, Prof. Nasih mengapreasiasi atas semangat dan dukungan semua pihak atas terlaksananya rapim secara online. Jika tahun-tahun sebelumnya dilakukan di luar kota dengan tatap muka, kali ini di tengah pandemi rapim digelar dengan online.
“Tentu hal ini akan menjadi sejarah bagi kita semua dan kami harap hal ini tidak mengurangi semangat kita untuk terus berkontribusi untuk bangsa dan almamater tercinta, Universitas Airlangga,” pungkasnya.
Penulis: Nuri Hermawan