Angka kejadian infertil pada wanita sering ditemukan pada pasangan suami-istri, yang memiliki suami perokok. Namun mekanisme gangguan folikulogenesis akibat paparan asap rokok belum jelas. Telah diketahui bahwa asap rokok mengandung berbagai bahan antara lain nikotin dan karbon dioksida (CO2) yang memungkinkan terjadinya proses reoksigenasi. Oleh sebab itu apabila asap rokok masuk ke dalam tubuh, di dalam tubuh akan menginduksi pembentukan reaktif oksigen spesies (ROS), seperti radikal super oksid (O2-), peroksida (H2O2) dan radikal hidroksil (OH*) (Gerd, 2006; Halliwell B,1988). Selanjutnya tubuh berusaha untuk menetralisasi ROS dengan melepaskan ensim scavenger antara lain super oksid dismutase, katalase dan glutation peroksidase (GPx). Apa bila ensim scavenger lebih rendah dari ROS, maka sel akan mengalami kondisi yang dikenal dengan stres oksidatif (Sudiana IK, 2019; Ray PD, 2012).
ROS tersebut dapat mempengaruhi sel secara sistemik, hal ini ditandai dengan peningkatan malon dialdehyde (MDA) pada serum yaitu petanda kerusakan sel akibat ROS (Vendity P,2007). Adanya pengaruh ROS secara sistemik, akan menginduksi kerusakan berbagai organ diantaranya gangguan folikulognesis ovarium, sehingga terjadi gangguan pembentukan oosit. Bedasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan hewan coba mencit BABL/c betina dewasa (umur 10 minggu), yang dipapar dengan asap rokok kretek menggunakan smoking pump sebanyak 1 batang sehari selama 20 hari, yang dimulai pada fase pro-estrus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design, yang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok 1 (K1) yang tidak dipapar asap rokok, dan kelompok-2 (K2) dipapar dengan asap rokok. Sehari setelah paparan asap rokok hewan coba dikorbakan kemudian dilakukan pemeriksaan malon dialdehyde (MDA) pada serumnya dan Growth Differentiation Factor-9 (GDF-9) pada oosit (pada jaringan ovarium).
Pengukuran MDA adalah untuk membuktikan bahwa asap rokok dapat menginduksi terjadinya stress okidatif, seangkan GDF-9 sebagai indikator kemampuan pembentukan oosit pada folikulogensis. Oleh sebab itu apabila terjadi penurunan ekspresi GDF-9, akan mengakibatkan terjadi gangguan pembentukan oosit pada folikulogenesis. Metoda yang digunakan untuk mengukur MDA serum adalah dengan metoda enzyme linked immunosorben assay (ELISA), sedangkan untuk mengukur ekspresi GDF-9 digunakan metoda Imunohisto kimia (IHK). Adapun hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah kadar MDA pada K1(X =156,40; SD=36,86) dan MDA pada K2 (X=321,92; SD=128,22) setelah dilakukan uji beda Mann Whitney dari kedua kelompok ini menunjukkan suatu perbedaan yang bermakna (p<0,05), artinya serum hewan coba yang terpapar asap rokok, kadar MDA serumnya lebih tinggi dari pada yang tidak terpapar asap rokok. Ini menunjukkan bahwa paparan asap rokok akan menginduksi terjadinya stres oksidatif, yang mengakibatkan terjadinya kerusakan sel. Sedangkan hasil pengukuran ekspresi GDF-9 diperoleh hasil bahwa jumlah oosit yang mengekspresikan GDF-9 pada K1(X=33,19; SD=5,5) dan pada K2 ( X= 4,40; SD= 1,56), setelah dilakukan uji beda dengan t-test diperoleh hasil yang menunjukkan suatu perbedaan yang bermakna yaitu (p<0,05).
Artinya jumlah oosit hewan coba yang mengekspresikan GDF-9 yang terpapar asap rokok lebih kecil dari pada jumlah oosit yang mengekspresikan GDF-9 pada hewan coba yang tidak terpapar asap rokok. Berdasarkah dari analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa, dengan pemberian paparan asap rokok sehari satu batang selama 20 hari pada hewan coba mencit dapat mengakibatka terjadi kerusakan sel secara sistemik, yaitu ditunjukkan dengan adanya peningkatan MDA pada serum, dan terjadi gangguan folikulogenesis, ini ditandai dengan adanya penurunan GDF9, yang mencerminkan gangguan dan atau penurunan pembentukan jumlah oosit.
Penulis: I Ketut Sudiana, Eny Susanti, Hendy Hendarto
Link jurnal: Smoke Effects of Disturbances Folliculogenesis (Mda, Gnrh, Hsp70, Apoptosis, and Follicles)_ https://search.proquest.com/docview/2428569703?pq-origsite=gscholar&fromopenview=true