Hiu banteng (Carcharhinus leucas) adalah salah satu spesies hiu yang dapat bertahan di salinitas rendah. Hiu ini tersebar luas di perairan hangat di dunia, menyusuri sungai-sungai besar sebagai bagian dari siklus hidupnya. Sebagai karnivora puncak dalam rantai makanan, keberadaan Hiu banteng sangat penting. Ditambah pertumbuhan dan reproduksinya yang lambat membuat spesies ini rentan terhadap perubahan lingkungan. Hiu banteng dikenal sebagai ikan agresif yang tidak segan menyerang mangsa yang lebih besar.
Pada beberapa catatan, hiu banteng bertanggung jawab pada penyerangan terhadap manusia di berbagai belahan dunia, bahkan diantaranya berakhir fatal. Meski demikian, hiu bateng pada dasarnya lebih menyukai mangsa ikan atau mamalia yang lebih kecil sebagai makanan utamanya. Saat ini informasi mengenai distribusi hiu banteng di perairan tawar Indonesia terus berkembang. Beberapa catatan pernah didokumentasikan di Kalimatan, Sumatra, dan Papua oleh para Iktiologis. Dalam sebuah penelitian, kolaborasi riset antara Universitas Airlangga dengan Universitas Teknologi Sumbawa berhasil merekam catatan baru Hiu Banteng di salah satu sungai utama Sulawesi Selatan. Catatan ini merupakan yang pertama terdokumentasi di perairan tawar Sulawesi.
Seperti hiu pada umumnya, Hiu Banteng bukan tangkapan utama dari kegiatan perikanan tangkap. Hiu Banteng seringkali tersangkut jaring nelayan sehingga mau tidak mau dibawah ke daratan dan dijual ke beberapa pasar tradisional sebagai ikan asap atau ikan asin. Mitos dari Traditional Chinese Medicine (TCM) membuat perburuan hiu terus meningkat untuk diambil beberapa organnya seperti sirip dan hatinya, padahal organ tersebut tidak ubahnya seperti makanan hasil laut pada umumnya. Perlu adanya edukasi kepada masyarakat agar perburuan hiu untuk kegiatan konsumsi tidak digalakkan secara masif karena peran hiu yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekologi lautan.
Penulis : Dr. Veryl Hasan, S.Pi., M.P
Sumber : Hasan V, Islam I. 2020. First inland record of bull shark Carcharhinus leucas (Müller & Henle, 1839) (Carcharhiniformes: Carcharhinidae) in Celebes, Indonesia. Ecologica Montenegrina 38: 12-17. DOI: 10.37828/em.2020.38.3.