Pengalaman Perawat Indonesia yang Bekerja di Kuwait

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh merdeka com

Bekerja di luar negeri merupakan keinginan mayoritas tenaga professional, tak luput pula para perawat Indonesia. Fenomena banyaknya lulusan instansi Pendidikan keperawatan di Indonesia yang tidak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan yang cukup dan berbagai faktor lainnya menjadikan pilihan untuk bekerja di negeri orang menjadi salah satu pilihan bagi perawat. Intensi ini pun juga didukung oleh program dari kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mengadakan Kerjasama dalam hal penempatan perawat ke luar negeri. 

Alasan beragam pun menjadi motivasi. Mulai dari kualitas hidup yang ditawarkan lebih tinggi, gaji yang lebih besar, karir yang lebih jelas, dan lain sebagainya. Tentu saja fasilitas yang didapatkan harus diimbangkan dengan kompetensi yang mumpuni. Bukan perkara mudah untuk menjadi salah satu bagian dari tenaga professional keperawatan Indonesia yang di tempatkan di negara lain. Banyak sekali persyaratan dan ujian penyetaraan yang harus dipersiapkan. Belum lagi kenyataan bahwa perpisahan dengan keluarga harus dijalani serta tantangan terhadap cultural shock kemungkinan besar akan dihadapi.

Kuwait, salah satu Negara Timur Tengah mayoritas Muslim, menjadi bagian dari destinasi penempatan tenaga kerja keperawatan Indonesia yang sampai saat ini menjalin hubungan baik dalam hal penempatan perawat Indonesia untuk bekerja di negara tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Ferry Efendi dan tim  menyingkap pengalaman kerja perawat yang telah lebih dari satu tahun mengabdi di Kuwait. Dari semi-structured interview yang telah dilakukan tim, didapatkan lima tema temuan berupa “meningkatkan prospek karir”, “membaur dengan kebudayaan lokal”, “menambah nilai religius”, “tantangan dari sisi Bahasa”, dan “kompromi terhadap kerinduan tanah air” menjadi hal yang dihadapi oleh Perawat Indonesia yang bekerja di Kuwait.

Peneliti menyimpulkan dari temuan diatas bahwa Perawat Indonesia yang bekerja di Kuwait mampu meningkatkan kesejahteraan hidup dan karirnya disana. Kemampuan untuk berbaur dengan budaya lokal setempat juga lebih mudah dilakukan karena Kuwait merupakan salah satu negara Muslim, namun adaptasi budaya tetap perlu dilakukan dengan memperhatikan norma-norma yang berlaku. Selain itu, berada di tengah masyarakat Muslim bagi perawat Muslim dapat membuat mereka lebih menyelami makna religiusitas yang dianut. Adapun tantangan yang harus dihadapi adalah kendala Bahasa yang berbeda tentu saja serta konflik batin akan kerinduan pada keluarga dan tanah air tercinta. Teman sejawat di Kuwait harus mampu menciptakan mekanisme koping yang adaptif dalam mengelola stress terkait dengan kerinduan akan rumah dan tanah air. Ingat selalu bahwa tujuan keberangkatan adalah untuk menunaikan hal mulia bagi diri sendiri, bangsa, profesi dan juga keluarga. Tetap semangat selalu disana karena kami disini telah terinspirasi oleh perawat pejuang di Kuwait.

Penulis: Ferry Efendi

Sumber: Efendi, F., Wahyuni, S. D., Indarwati, R., Hadisuyatmana, S., Kurniati, A., & Usin, Z. A. The lived experience of Indonesian nurses in Kuwait: A phenomenological study.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).