Protein p53 merupakan protein yang diproduksi oleh tubuh secara alamiah dan memiliki peran yang sangat penting sebagai protein tumor suppressor atau sebagai antikanker alami dalam tubuh. Protein p53 dapat mencegah sel yang mengalami kerusakan berkembang menjadi kanker, membantu memperbaiki kerusakan yang terjadi pada tingkat asam deoksiribonukleat (ADN), dan menjaga kestabilan genome, sehingga sel tersebut dikenal sebagai “Guardian of Genome“. Adanya mutasi pada protein p53 menyebabkan kegagalan fungsi normal p53, sehingga sel yang mengalami kerusakan dapat berkembang menjadi kanker. Oleh karena itu, pada 85% kanker rongga mulut, dapat ditemukan p53 yang mengalami mutasi. Akan tetapi bagaimanakah kerja p53 normal dalam melawan perkembangan kanker mulut itu sendiri?
Protein p53 melawan perkembangan kanker rongga mulut melalui beberapa cara. Cara yang pertama adalah dengan memberhentikan siklus sel, yaitu siklus yang berperan dalam petumbuhan sel. Adanya karsinogen seperti zat pada rokok, alkohol, pinang, ataupu sinar UV dapat menyebabkan kerusakan pada rantai ADN. Ketika terjadi kerusakan pada DNA, p53 akan memberikan sinyal kepada gen pengkode protein p21 sehingga p21 akan diproduksi. Protein p21 akan menghambat laju dari siklus sel, sehingga sel yang rusak tidak akan digandakan. Penghentian siklus sel juga memberikan waktu kepada ADN untuk memperbaiki diri. Setelah ADN diperbaiki, siklus sel akan berjalan normal lagi dan menggandakan sel yang telah diperbaiki.
Ketika kerusakan terjadi terlalu luas dan tidak dapat diatasi hanya dengan penghentian siklus sel, p53 akan mendorong sel-sel yang rusak dan tergandakan untuk masuk ke jalur kematian atau yang disebut sebagai apoptosis. Dengan berikatan dengan berbagai protein, p53 akan mengaktivasi jalur apoptosis instrinsik maupun ekstrinsik. Selain penghentian siklus sel dan apoptosis, p53 juga dapat berperan secara tidak langsung terhadap mekanisme perbaikan ADN yang rusak. Kombinasi antara kemampuan p53 tersebut akan membantu pencegahan proliferasi sel dengan ADN yang rusak akibat terpapar karsinogen, memperbaiki ADN yang rusak, dan mematikan sel yang mengalami kerusakan yang luas, sehingga kanker rongga mulut pun tidak akan terbentuk.
Penulis: Astari Puteri dan Asti Meizarini
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:
ISSN 2515-8260
Puteri, A., & Meizarini, A. (2020). p53: The Guardian of Genome Against OSCC Progression. European Journal of Molecular & Clinical Medicine, 7(10), 1071-1079.