Indikasi penggunaan alat perekam gelombang otak elektroensefalografi (EEG) sudah mulai berkembang. Dahulu alat ini lebih dikenal sebagai alat deteksi kasus kejang. Saat ini alat ini mulai digunakan untuk berbagai gangguan fungsional otak, termasuk di antaranya stroke. Perekaman aktivitas gelombang otak pada area korteks motorik, diharapkan dapat membantu membedakan gelombang normal dan abnormal. Penelitian yang dilakukan di RS Universitas Airlangga ini bertujuan untuk menentukan parameter yang paling stabil dalam mengukur progresivitas terapi rehabilitasi pada pasien pascastroke.
Pada penelitian ini, subjek diminta melakukan tiga gerakan yaitu fleksi ekstensi sendi bahu, fleksi ekstensi sendi siku dan menggenggam. Pada tiap pasien diminta melakukan pada sisi tubuh yang sehat dan yang sakit. Kemudian dilakukan perekaman pada area korteks motorik sisi lesi dan sehat. Sebelum dilakukan analisis, hasil perekaman difilter dari berbagai artefak (gerakan mata, kontraksi otot mata, dan kontraksi gerakan) dengan menggunakan aplikasi Infinite Impulse Response (IIR), Artifact Subspace Reconstruction (ASR), dan Independent Component Analysis (ICA). Penelitian ini menunjukkan bahwa gelombang alfa merupakan parameter yang paling stabil untuk melihat perbaikan fungsi motorik pascarehabilitasi. Gerakan fleksi ekstensi sendi bahu juga menunjukkan perbaikan yang lebih cepat dan signifikan pascarehabilitasi dibandingkan gerakan lain bila dilihat dari sinyal EEG.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan melalui International Seminar on Intelligent Technology and Its Applications (ISITIA) tahun 2020. Metode penelitian ini bisa dikembangkan untuk membandingkan tingkat efektivitas berbagai tipe terapi neurorestorasi melalui perubahan pola sinyal otaknya.
Penulis: Wardah Rahmatul Islamiyah, Made Dwi Novitasari, Adhi Dharma Wibawa, Mauridhi Hery Purnomo, Ali Fatoni
Artikel lengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini: https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/9163680
(Investigating EEG Pattern During Designed-Hand Movement Tasks in Stroke Patients)