UNAIR NEWS – Salah satu tim Universitas Airlangga meraih medali perak dalam Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) 2020, acara tahunan yang dihelat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Adalah tim Choipan Surabaya bimbingan Dr. Tri Siwi Agustina S.E., M.Si.
Ketua tim Choipan Amedea Cristabel L menyebut tahapan perolehan medali perak itu lumayan panjang. Setelah lolos penyisihan, timnya menggarap script untuk disampaikan dalam workshop.
”Workshop ini layaknya pameran seperti biasa. Bedanya, diadakan secara virtual melalui laman Hopin karena pandemi,” ujarnya.
”Sebelumnya, tim diseleksi dengan membuat video 45 detik. Isinya penjelasan tentang workshop apa yang mau dibawakan tim,” imbuhnya.
Tema ‘how to bring authenticity in expanding your business’ akhirnya dipilih Dea bersama tim. Tim Choipan mencoba menilik kembali perjuangan Choipan ketika awal memasuki pasar Surabaya.
“Dari situ kami mau memberi tips dan trik kepada audiens yang memiliki kesulitan yang sama, khususnya dalam memasuki pasar,” ungkap mahasiswa Akuntansi 2018 tersebut.
Added Value yang mengantarkan kemenangan itu kepada Dea bersama dengan tiga rekannya. Yakni, Dian Pramitha Utami, Aulia Dwi Ramadhanti, dan Vio Nanda Kartika. Yang jauh lebih penting adalah mengenalkan sekaligus melestarikan makanan asli Kalimantan Barat ke Surabaya.
Choipan, sebut Dea, masih ada di Pulau Jawa, masih hanya ada di Jakarta. Karena itu, ia bersama tim ingin menghadirkan eksistensi Choipan dan ingin mem-booming-kan Choipan lagi.
“Yang ahli dalam memasak Choipan saat ini masih terbilang jarang. Kalaupun ada, rata-rata mereka sudah menginjak umur lansia,” katanya.
“Kan sayang gitu kalau makanan legendaris seperti Choipan punah. Tidak ada yang meneruskan kelestariannya,” imbuhnya Dea.
Setelah Expo, Timnya berencana mengekspansi Choipan dalam bentuk kedai dan outlet pada 2021. Tim membangun kedai kecil di lokasi usahanya, tepatnya di Jalan Citra Seruni No 81 Sidoarjo. Dengan begitu, pelanggan bisa dine-in (makan di tempat). Selanjutnya, timnya akan mendirikan outlet di salah satu mall di Surabaya.
Kepada mahasiswa UNAIR yang mau merintis usaha, Dea berpesan jangan takut untuk memulai. Pasti dalam perjalanan akan bertemu dengan orang yang mendukung kita. Terlebih jika masih kuliah di UNAIR, lanjutnya, banyak fasilitas yang mendukung usaha yang kita jalankan. Salah satunya bisa berkonsultasi ke dosen dan DPKKA UNAIR.
”Eman banget kalau nggak dimanfaatin sekarang. Karena, nanti ketika lulus pun kita udah punya bekal dan tetap didukung UNAIR,” pungkasnya. (*)
Penulis: Dimar Herfano
Editor: Feri Fenoria