UNAIR NEWS – Poultry atau industri perunggasan merupakan salah satu komoditi peternakan yang besar di Indonesia. Salah satu kendala terbesar dalam manajemen industri perunggasan adalah peningkatan kejadian penyakit yang dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar. Salah satu penyebab peningkatan kejadian penyakit pada poultry adalah penggunaan metode diagnostik yang kurang akurat. Sehingga diperkukan pengembangan uji dignostik lanjut yang ditujukan untuk mengembangkan pemeriksaan konvensional menjadi uji diagnostik yang lebih akurat dan efisien.
Sejalan dengan program internasionalisasi yang semakin gencar dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR, guna menjalin kerjasama yang lebih luas dengan FKH di luar negeri. Pada Selasa (8/12), FKH UNAIR mengadakan kegiatan Guest Lectrure dengan mengangkat tema “Molecular Diagnostic Approach In Poultry Disease”. Pada kesempatan tersebut, hadir dua orang pakar molekuler veteriner dunia yaitu Prof. Dr. Dr. Hafez M. Hafez, BVSc., MVSc., dan Prof. Dr. Muhammad Fiaz Qamar.
Salah satu tujuan dari kegiatan Guest Lecture adalah untuk mewujudkan kemandirian fakultas yang berorientasi pada mutu dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Salah satunya melalui peningkatan kualitas pembelajaran. Upaya yang bisa dilakukan adalah melaui kegiatan Guest Lecturer sehingga akan memberi manfaat terutama peningkatan wawasan keilmuwan secara internasional dari nara sumber asing bagi mahasiswa dan sebagai peluang untuk melakukan networking bagi Fakultas, dosen dan mahasiswa FKH UNAIR.
Pemateri pertama Prof. Dr. Hafez. M. Hafez, Head of the Institute of Poultry Disease of the Free University, Berlin dengan topik: Review on current and future challenges of the Poultry production. Ia menyampaikan bahwa tantangan poultry industry adalah adanya dorongan bagi pemerintah untuk dapat menentukan kebijakan yang komprehensif terkait perdagangan hasil poultry industry, penanganan penyakit dan perijinan obat dan vaksin hewan.
Selain itu, tambahnya, ekspektasi yang tinggi konsumen terhadap produk poultry industry juga akan mempengaruhi metode produksi, dimana peternak, dokter hewan, stakeholder, dan seluruh aspek yang terlibat dalam rantai produksi harus lebih bertanggung jawab dan bekerja sama untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas atau ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).
Sementara itu, pemateri kedua adalah Prof. Dr. Muhammad Fiaz Qamar dari University of Veterinary and Animal Sciences Lahore dengan topik: Molecular Detection of Poultry Infectious Diseases For Clinical Diagnosis, Therapy and Epidemiology Control. Beliau memaparkan terkait overview poultry industry. Selain itu, ia fokus menjelaskan terkait aspek-aspek diagnosa, prinsip dasar diagnose, aspek dalam diagnosa molekuler dan alternative diagnose molekuler yang dapat dilakukan di lapangan.
“Tindak lanjut dari kegiatan ini akan meningkatkan komunikasi, menjalin kolaborasi untuk kegiatan kegiatan terkait tridarma (pendidikan, penelitian dan pengabbdian kepada masyarakat) yang bisa dilakukan bersama-sama. Hal ini akan bisa mewujudkan hubungan kemitraan yang saling menguntungkan dengan instansi terkait,” pungkas panitia kegiatan.
Penulis: Muhammad Suryadiningrat
Editor: Nuri Hermawan