Fungsi ginjal manusia yang normal diperlukan untuk mempertahankan homeostasis tubuh setiap hari. Hal tersebut berkaitan dengan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Pada orang dengan obesitas, kadar hormon kortisol cenderung meningkat dan dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan pembuluh darah. Hal ini akan menyebabkan perubahan fungsi filtrasi unit glomerolus ginjal dan dapat tercermin pada abnormalitas pemeriksaan urin.
Pada penelitian ini, pemeriksaan urin dilakukan terhadap 150 orang partisipan usia 18-22 tahun di Kota Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Pemeriksaan tersebut menggunakan tes stik terhadap urin tampung pagi hari dari setiap partisipan. Variabel yang diteliti diantaranya tingkat keasaman urin, kadar nitrit, kadar protein, kadar gula, dan ada tidaknya tetes darah mikro. Apabila didapatkan abnormalitas pada pemeriksaan tersebut, maka dapat diinterpretasikan dengan hati-hati adanya suatu petanda awal terjadinya gangguan pada saluran kencing dan fungsi ginjal.
Semua partisipan tidak memiliki riwayat penyakit berat sebelumnya. Sekitar 22% partisipan memiliki indeks massa tubuh berkategori obes tipe I dan 8,7% bertipe obes II. Laki-laki lebih signifikan menderita obesitas dibandingkan perempuan. Tidak didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh partisipan dengan hasil pemeriksaan urin dengan variabel-variabel di atas. Akan tetapi ditemukan adanya kasus proteinuria pada 98,7% perempuan dan 100% laki-laki, disertai dengan 2,7% laki-laki dan 7,9% perempuan dengan hematuria (tetes darah mikro). Meskipun tidak dijumpai partisipan dengan glikosuria positif, sebanyak 18,9% laki-laki dan 13,2 % perempuan terdeteksi nitrit positif sehingga terdapat abnormalitas pH urin. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil pemeriksaan setiap variabel uji urin di atas antara laki-laki dan perempuan.
Proteinuria dapat dikaitkan dengan kadar protein yang terdeteksi melalui tes stik urin akibat adanya abnormalitas fungsi filtrasi tubulus atau glomerolus ginjal dan biasanya berkaitan denga kejadian hematuria. Meskipun demikian, hematuria dapat terjadi karena penyebab yang lain seperti infeksi bakteri, trauma maupun adanya keganasan saluran kencing.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi ginjal pada usia dewasa muda dapat mengalami kelainan, meskipun tingkat keparahannya belum menimbulkan suatu keluhan klinis, dan tidak berkaitan dengan indeks massa tubuh seseorang.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan tubuh adalah dengan minum cukup air dalam sehari dan mengkonsumsi makanan bergizi yang seimbang sehingga dapat membantu saluran kencing untuk tetap berfungsi dengan baik.
Penulis: Viskasari P. Kalanjati, dr., M.Kes., PA(K)., Ph.D.
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://e-journal.unair.ac.id/FMI/article/view/21233
Krisnawan Andy Pradana, Viskasari P. Kalanjati, Abdurachman (2020). Oral Health Status and The Body Mass Index in Young Adults. Folia Medica Indonesiana 56, 2, 135-139. doi: http://dx.doi.org/10.20473/fmi.v56i2.21233