UNAIR NEWS – Minggu pertama bulan Desember 2020, Universitas Airlangga kembali melepas 2.688 Ksatria Airlangga untuk kembali mengabdi pada masyarakat. Prosesi upacara wisuda yang berlangsung pada Sabtu (5/12/2020) itu disiarkan melalui kanal Youtube Universitas Airlangga dan berlangsung dengan khidmat.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Moh. Nasih, S.E., M.T., Ak., CMA, menyampaikan bahwa wisudawan dilepas dalam kondisi pandemi. Prosesi wisuda daring mengharuskan lulusan untuk beradaptasi dan siap menghadapi segala konsekuensi.
“Sampai detik ini kita diberikan kesehatan oleh Allah, kita harus bersyukur. Kedepannya, kalian semua (wisudawan, red) akan melampaui dan menemui titik persinggahan untuk melanjutkan perjalanan panjang,” ujar Nasih.
Wisuda, sambung Nasih, merupakan proses pengakuan dan konvensi sebagai diploma, sarjana, magister, hingga doktor. Dengan di wisuda, maka Ksatria Airlangga telah dianggap memenuhi kualifikasi sebagai seorang ahli, cendekia, dan professional yang siap terjun ke masyarakat.
Dalam kondisi pandemi yang tak kunjung berakhir, Prof. Nasih berharap agar para lulusan nanti akan berkontribusi penuh untuk bangsa. Para wisudawan diingatkan untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan keadaan, hal itu sekaligus sebagai upaya untuk bertahan dan berkontribusi.
Menurutnya, perubahan hanya mampu dilakukan oleh mereka yang mau terus belajar dan memahami. Sebagai lulusan dari salah satu kampus terbaik di Indonesia, wisudawan diharapkan selalu menerapkan Excellence with Morality.
“Dengan menggabungkan kompetensi dan moralitas yang tinggi, maka saudara akan menjadi pemenang. Selain itu, improvisasi dan kepekaan akan sangat diperlukan untuk menjadi Ksatria Airlangga yang hebat,” terangnya.
Para wisudawan diharapkan menjadi pribadi yang Humble, Excellence, Brave, Agile, dan Transendence (HEBAT). Secara keilmuan wisudawan telah memperoleh pengakuan melalui ijazah, selanjutnya masyarakat dan bangsa akan menunggu kontribusinya.
“Semoga kalian (Wisudawan, red) akan menjadi penerus salah satu alumni terbaik kita (UNAIR) seperti Bapak Totok Lusida yang hari ini hadir mewakili pengurus pusat IKA-UA,” ujarnya..
Saat ini Alumnus UNAIR telah banyak yang berkontribusi untuk bangsa. Pembelajaran interdisiplin akan mengantarkan wisudawan menuju banyak pilihan dan jalan. “Kita berbicara untuk melangkah lebih jauh menuju arah mutidisiplin (interprofessional) demi menjadi generasi penerus untuk memajukan bangsa,” tambahnya.
Bagi Nasih, keberhasilan akan ditentukan dari kemampuan dan kemauan untuk terus belajar. Meskipun telah di wisuda, dia menegaskan wisudawan untuk tidak berhenti belajar kapanpun, dimana saja dan dengan cara apa saja, dari siapa saja, semuanya adalah guru yang harus di ambil hikmah dan pelajarannya.
“Keunggulan dan kepakaran tidak ada manfatnya kalau moralitasnya tidak bekerja. Dengan menggandengkan excellence dan morality anda akan menjadi pribadi yang arif, bijaksana, dan berbudi luhur untuk bangsa,” pungkasnya.(*)
Penulis: Muhammad Wildan Suyuti
Editor: Khefti Al Mawalia