UNAIR NEWS – Pelaksanaan wisuda periode Desember 2020, Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA., mewisuda sebanyak 1.344 lulusan dari jenjang diploma (D3-D4), sarjana (S1), Magister (S2) dan doktor (S3). Berbeda dengan sebelumnya, prosesi wisuda daring yang berlangsung pada Sabtu (5/12/2020) kali ini dibagi ke dalam dua sesi.
Dalam sambutannya, Prof. Nasih menyampaikan beberapa pesan kepada para wisudawan. Rektor UNAIR itu menekankan bahwa para lulusan harus memiliki siap beradaptasi dan siap menghadapi segala konsekuensi.
Prof Nasih mengatakan, para wisudawan hendaknya berkontribusi penuh pada bangsa. Tak hanya itu, Prof. Nasih juga mengingatkan para wisudawan untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan keadaan, hal itu sekaligus sebagai upaya untuk bertahan dan berkontribusi.
“Dengan menggabungkan kompetensi dan moralitas yang tinggi, maka saudara akan menjadi pemenang. Selain itu, improvisasi dan kepekaan akan sangat diperlukan untuk menjadi Ksatria Airlangga yang hebat,” terangnya
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Drs. Totok Lusida, Apt., selaku pengurus Ikatan Keluarga Alumni-Universitas Airlangga (IKA-UA) menegaskan bahwa jalan kehidupan wisudawan kedepannya merupakan fase yang harus disambut dengan segala kesiapan. Ilmu yang diperoleh, sambungnya, semasa kuliah harus benar-benar diterapkan sebagai the way of life.
Baginya, Ksatria Airlangga tidak boleh berhenti hanya sebagai karyawan, namun, minimal menjadi CEO dalam usahanya. Hal itu, mengingat UNAIR merupakan salah satu kampus terbaik di dunia.
“Wisudawan dapat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan IKA-UA. Hal itu sekaligus akan menjadi networking untuk para wisudawan dalam berproses ataupun menjalankan sesuatu,” tuturnya.
Selain itu, Faith Fore memberikan sambutan sebagai perwakilan para wisudawan. Dalam kesempatan itu, Faith menegaskan bahwa para akademisi yang ada di lingkungan UNAIR memiliki peran penting bagi wisudawan dengan memberikan motivasi dan dorongan secara emosional untuk maju.
Wisudawan asal Zimbabwe tersebut berpesan kepada semua wisudawan untuk mengubah kelemahan menjadi kekuatan dan sumber motivasi. Faith berjanji untuk terus berusaha menjadi yang terbaik.
Penulis: Asthesia Dhea Cantika
Editor: Nuri Hermawan