Skabies atau gudik adalah infeksi ektoparasit umum yang disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabiei var hominis. Gudik lebih sering terjadi pada daerah tropis, terutama gudik pada anak–anak. Sampai saat ini, diagnosis gudik melalui gejala klinis dan pemerikaan mikroskopis. Diagnosis dapat dibuat berdasarkan gejala gatal yang khas, yaitu gatal yang bertambah parah pada malam hari, distribusi luka pada lokasi yang khas, dan riwayat kontak dengan penderita gudik lainnya. Diagnosis pasti melalui identifikasi mikroskopis dari tungau gudik, dapat berupa telur, potongan cangkang telur, atau butiran feses yang diambil dari kerokakan kulit penderita
Penyebaran gudik berkaitan erat dengan kemampuan merawat diri, higiene, dan pengetahuan terhadap penyakit. Gudik pada umumnya tersebar pada komunitas padat atau tempat hidup bersama seperti asrama, barak militer. Anak–anak merupakan komunitas yang rentan terhadap infeksi gudik, diduga karena kemampuan merawat diri yang rendah. Pengobatan primer gudik menurut WHO adalah pengolesan krim Permetrin 5%.
Tea Tree Oil (TTO) merupakan minyak esensial yang didapat dari distilasi daun dan ranting terminal tanaman Melaleuca alternifolia. TTO merupakan kandidat obat parasit baru yang menjanjikan, mudah didapat, dan merupakan bahan botani yang aman digunakan untuk anak-anak, sehingga hal inilah yang mendorong kami untuk melakukan penelitian ini.
TTO telah terbukti mengurangi respon inflamasi pada kulit termasuk respon terhadap gigitan serangga, serangan lebah, gatal-gatal, dan hipersensitivitas yang diinduksi oleh logam. Hal ini karena kemampuan TTO dalam mengontrol pelebran pembuluh darah yang terkait peradangan yang disebabkan oleh histamin. Berbagai senyawa pada TTO memiliki profil kegunaan yang berbeda. Sebagai contoh, terpinen-4-ol adalah komponen utama TTO dan menunjukan sifat anti radang, anti bakteri, dan anti-tumor yang kuat. Cara kerja TTO 5% sebagai obat gudik diduga sama dengan obat gudik lainnya, yaitu memblokir kanal natrium sehingga menyebabkan kelumpuhan kutu. TTO diduga menghambat pergerakan kutu yang menyebabkan kematian kutu.
Tujuan penelitian ini adalah membuktikan efektifitas krim TTO 5% dan krim TTO 10% dalam pengobatan gudik anak. Manfaat penilitian ini secara teoritis adalah memperoleh efikasi, profil efek samping pengobatan krim TTO 5%, krim TTO 10%, dan krim permetrin 5% pada gudik anak yang akan menjadi dasar penelitian selanjutnya terhadap alternatif obat parasit baru.Pada penelitian ini akan dilakukan pencatatan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan satu kali pengambilan spesimen berupa kerokan kulit menggunakan pisau bedah steril sisi tumpul di area yang dicurigai terdapat kutu gudik setiap minggu selama 2-3 minggu. Selanjutnya, kerokan kulit akan dilihat dibawah mikroskop untuk pemeriksaan kutu gudik. Pasien akan mendapat pengobatan gudik berupa krim TTO 5%, atau krim TTO 10%, atau Permetrin 5%. Pasien akan dievaluasi setiap minggu selama 2-3 minggu untuk dinilai tingkat keberhasilan pengobatan.
Angka kesembuhan tertinggi dan tercepat pada awal pengobatan minggu pertama diperoleh pada kelompok pengobatan dengan krim TTO 5%. Akan tetapi banyak faktor lain yang penting dan berperan dalam mempengaruhi angka kesembuhan yang tetap harus menjadi perhatian. Faktor lingkungan merupakan salah satu hal yang tidak dapat dikendalikan pada penelitian ini. Populasi yang padat dan interaksi yang erat dapat menyebabkan terjadinya reinfeksi dan menghambat kesembuhan penyakit gudik. Kendali lingkungan, seperti perilaku hidup bersih, memberikan pengobatan secara menyeluruh dapat meningkatkan angka keberhasilan terapi.
Penulis : Iskandar Zulkarnain,dr.,Sp.KK(K)
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/18050
(The Effectiveness of 5% Tea Tree Oil Cream, 10% Tea Tree Oil Cream, and 5% Permethrin Cream for Scabies Treatment in Pediatric Patients)