UNAIR NEWS – Festival Pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa (PUKM) 2020 dari UKM Paduan Suara Universitas Airlangga (PSUA) telah sampai pada tahap puncak acara dengan diadakannya Closing Concert (CC) 2020 Bargawastra pada Selasa malam (1/12/2020). Konser ini diadakan via Youtube dan berdurasi kurang lebih 40 menit. Para pelantun nada di konser ini seluruhnya merupakan anggota PSUA angkatan 2019.
Ketua Umum PSUA Windu Airlangga Ekacaraka menjelaskan bahwa konser ini juga sebagai rangkaian penutup dari HUT PSUA yang ke-39 dan acara ini sudah dipersiapkan sejak 8 bulan yang lalu karena ini merupakan rangkaian kegiatan dari Festival PUKM 2020 dan HUT PSUA.
Ketua Pelaksana CC 2020 Nur Rizqi Muharrama Isnaini menjelaskan bahwa Bargawastra merupakan senjata milik Bima yang ketika dilemparkan mampu memporak-porandakan lawannya, yang kemudian senjata tersebut akan kembali ke pemiliknya. Apabila dikorelasikan dengan CC 2020, harapan dari diadakan konser ini adalah mempererat tali persaudaraan serta membangun dan memperkuat sense of belonging setiap lapisan PSUA.
“Hal ini juga berarti bahwa anggota dan alumni PSUA dapat sukses dengan jalannya masing-masing, tapi mereka memiliki suatu rumah yaitu PSUA,” tutur Nur Rizqi.
CC 2020 dimulai dengan komposisi yang menggugah semangat berapi-api yaitu “Fyer, Fyer” karya Thomas Morley. Selanjutnya semangat itu serentak dipadamkan oleh lagu selanjutnya yaitu “Nocturno” gubahan Ramiro Real. Rasa melankoli malam hari yang syahdu itu hadir dan dapat terasa dalam lagu tersebut. Usainya lagu itu dilanjutkan oleh perkenalan dari tim PSUA yang bernyanyi di CC 2020 serta bagaimana perasaannya mereka mempersiapkan konser ini.
Komposisi Mike Brewer yang berjudul “Hamba Lulu” dilantunkan selanjutnya. Lagu tradisional dari Zambia yang diaransemen ulang untuk paduan suara serasa menghidupkan kembali semangat dari suasana konser CC 2020 dengan harmonisasi yang kompleks dan tepuk tangan dari para pelantun.
Suasana upbeat itu kembali reda dengan dimainkannya salah satu highlight dari CC 2020, yaitu “Only in Sleep”. Selama kurang lebih 5 menit lagu ini ditampilkan, visual dari konser CC 2020 juga menampilkan foto-foto masa kecil dari tim PSUA yang bernyanyi di konser tersebut. Hal ini dikarenakan bahwa komposisi ini menceritakan sebuah mimpi tentang masa kecil yang indah dan lebih sederhana. Lagu ini juga menampilkan solo vocal dari Mahadewi Natalia yang membuka dan menutup komposisi Ēriks Ešenvalds tersebut.
“Do they, too, dream of me, I wonder,and for them am I too a child?” lirik itu dilantunkan dengan merdu dan syahdu oleh Mahadewi Natalia sesaat sebelum komposisi itu berakhir.
Konser CC 2020 dilanjut oleh komposisi dari Kim Andre Arnesen yang berjudul “Flight Song”. Setelah usainya lagu yang menceritakan tentang beranjak dewasa itu, konser dilanjut dengan pengumuman pemenang dari Festival PUKM 2020. Kelompok paduan suara dari angkatan 2020 yang mendapat juara 1 bernama ‘Tarik Sis, Semongko!’ dan dilanjut oleh penampilan mereka yang menyanyikan lagu “Putra Airlangga Bangkit”.
Sajian paduan suara dari PSUA ini ditutup oleh penampilan dari tim Closing Concert di tahun sebelumnya dengan komposisi yang dipopulerkan oleh Harvey Malaiholo yang berjudul “Seandainya Selalu Satu”.
Penulis: Pradnya Wicaksana
Editor: Nuri Hermawan