Ikan Pantau janggut, atau dalam ilmiah disebut Esomus metallius adalah ikan cyprinid asli Thailand dan Semenanjung Malaya. Ikan ini jamak digunakan sebagai ikan hias karena memiliki bentuk unik yaitu semacam organ sungut yang panjang. Ikan ini sejatinya tidak pernah ada di Indonesia secara alami, namun akhir-akhir ini spesies tersebut terekam dibeberapa peraira umum di Sumatra. Hal ini tentu mengkhawatirkan karena ikan Pantau janggut berada satu habitat dengan ikan lokal dan ikan endemik Sumatra, seperti beberapa spesies ikan Rasbora spp. Bentuk ikan pantau janggut yang kecil dianggap tidak berbahaya, padahal ikan ini bisa menjadi kompetitor bagi ikan kecil lainnya dengan merusak rantai makanan. Sekalipun ikan ini dianggap aman karena tidak agresif, namun tetap saja lebelnya adalah ikan asing invasif.
Ikan Alien atau Ikan Asing Invasif adalah jenis ikan yang berasal dari luar wilayah yang masuk ke wilayah tertentu baik diengaja maupun tidak. Ikan ini memiliki potensi untuk menggeser populasi ikan endemik maupun ikan lokal karena mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya. Salah satunya adalah toleransi terhadap salinitas, pertumbuhan cepat, reproduksi sepanjang tahun dan agresif terhadap teritorinya.
Peneliti dari Universitas Airlangga Surabaya bekerjasama dengan beberpa universitas di Indonesia melakukan survei ke salah satu danau utama di Sumatra, yaitu Danau Maninjau. Hasil sampling menunjukkan terdapat ikan Pantau janggut dapat ditemukan hampir di semua lokasi sampling, terutama pada daerah danau yang dangkal. Hal ini tentu mengkhawatirkan karena di Danau Maninjau juga terdapat ikan endemik yang harus dilindungi yaitu Rasbora maninjau. Memiliki relung hidup dan ukuran yang sama dapat mengakibatkan ikan Pantau janggut dan menyingkirkan populasi alami dari Rasbora maninjau. Dugaan sementara ikan Pantau janggut masuk Danau maninjau karena terbawa secara tidak sengaja oleh pembudidaya ikan melalui distribusi bibit. Lepasnya spesies asing kedalam perairan Indonesia banyak terjadi karena aktivitas budidaya yang kurang cermat. Perlu dilakukan investigasi lebih lanjut sejauh mana invasi ikan Pantau janggut daerah tersebut, karena jika tidak dicegah maka keberadaan ikan nila akan menggeser tidak hanya ikan endemik, tetapi ikan lokal lainnya di Danau Maninjau.
Penulis: Veryl Hasan
Referensi: http://www.envirobiotechjournals.com/article_abstract.php?aid=10640&iid=306&jid=3