Salah satu pendekatan interaksi manusia-komputer (Human-Computer Interaction) adalah metode pengenalan gerakan kepala dapat digunakan oleh pasien pasca rehabilitasi. Gerakan kepala dapat digunakan sebagai sistem pengendali ketika bagian lain dari tubuh seperti tangan dan kaki tidak berfungsi. Dari Dana Penelitian Dosen Pemula 2019, Dosen Departemen Teknik Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, Riky Tri Yunardi, S.T. M.T., bersama timnya telah mengembangkan sistem kontrol dengan gerakan kepala pada aplikasi alat bantu makan berbasis sensor visual dan giroskop. Perancangan alat ini untuk mengendalikan manipulator robot bantu makan kepada pasien rehabilitasi khusunya pada pasien yang memiliki keterbatasan gerakan tangan.
Tim peneliti, menjabarkan bahwa gerakan kepala dapat digunakan sebagai perintah gerakan pada prototipe mekanisme alat bantu makan yang telah dibuat. Dengan mempertimbangkan gerakan kepala yang menerapkan kombinasi antara face tracking dan sensor gyroscope, sistem mampu mengenali dan mendeteksi pergerakan kepala untuk digunakan sebagai pengendali perintah.
Pada alat ini, kamera sebagai sensor visual ditempatkan menghadap wajah untuk menangkap gambar pengguna dan mengirimkannya ke program pengolah citra untuk mendeteksi gerakan fleksi kepala pengguna. Dan giroskop dipasang pada kepala pengguna untuk mengenali gerakan kepala yang dilakukan dengan menganalisis karakteristik pola sinyal untuk menentukan estimasi gerakan kepala. Mekanisme sistem ini menggunakanalgoritma Haar Cascade untuk mendeteksi wajah, kemudian menggunakan morfologi untuk mendapatkan posisi anatomi kedua mata dan hidung untuk menentukan gerakan kepala menggunakan kamera, yang dijelaskan oleh Nasa Zata Dina, S.Kom, M.Kom., M.Sc salah satu tim peneliti. Kemudian Aji Akbar Firdaus, S.T., M.T, yang membantu dalam pengembangan mekanisme prototipe alat bantu makan yang dilengkapi dengan sebuah sendok. Sendok tersebut diterapkan untuk menampung makanan dan menggerakannya dengan sumbu horizontal dan vertikal untuk membawa makanan ke arah mulut pengguna.
Dengan adanya penelitian sistem kontrol dengan gerakan kepala tersebut, tim peneliti berharap kedepannya sistem tersebut tidak hanya terbatas pada alat bantu makan saja, tetapi juga bisa digunakan untuk aplikasi pengendalian yang lainnya seperti kursi roda elektrik. Sehingga dapat membantu tenaga medis dan pasien yang dalam proses rehabilitasi.
Penulis : Riky Tri Yunardi
Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat pada:
http://mjee.iaumajlesi.ac.ir/index/index.php/ee/article/view/3630