Cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage didefinisikan sebagai sebuah upaya untuk memberikan semua orang akses ke layanan kesehatan yang berkualitas. Baik upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dibutuhkan serta memastikan bahwa mereka tidak mengalami kesulitan keuangan dalam membayar layanan ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, upaya untuk mengintegrasikan layanan keluarga berencana ke dalam skema pembiayaan kesehatan yang lebih luas telah menjadi fokus utama pembangunan internasional. Pada langkah ini, pemerintah didorong untuk memfasilitasi individu dan pasangan untuk mengantisipasi jumlah anak yang diinginkan dengan jarak waktu kelahiran yang menguntungkan bagi setiap keluarga. Hal ini terutama pada negara-negara yang memiliki jumlah penduduk besar seperti di Indonesia kurang lebih sebanyak 270.625.568 jiwa.
Program keluarga berencana di beberapa negara dapat dikatakan belum berhasil karena jumlah penduduk semakin bertambah pesat dari waktu ke waktu. Selain itu, beberapa hasil temuan menunjukkan beberapa faktor yang dapat menghambat terlaksananya jaminan kesehatan pada pelayanan keluarga berencana khususnya pelayanan kontrasepsi yaitu: aspek keuangan, kebijakan jumlah anak, sistem pelayanan swasta dan publik, prioritas pemilihan kontrasepsi dan keterlibatan keluarga dalam menyukseskan program.
Target program yang tepat harus segera ditentukan oleh pemerintah sehingga para pembuat kebijakan dapat melakukan evaluasi terkait program Keluarga Berencana (KB) dengan menggunakan indikator keterlibatan Universal Health Coverage (UHC). Dukungan jaminan kesehatan universal pada kebijakan penggunaan kontrasepsi harus dilakukan dengan benar dan sebab penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu aspek vital dalam keluarga berencana.
Penulis: Erni Rosita Dewi, Muhammad Ardian Cahya Laksan, Nur Anisah Rahmawati, Alifia Candra Puriastuti, Budi Prasetyo
Untuk informasi lebih lanjut bisa melalui link berikut:
