UNAIR NEWS – Webinar internasional bertajuk trend penelitian di Indonesia dan Portugal telah diadakan pada Selasa (17/11). Webinar internasional itu diadakan oleh kolaborasi antara Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (FPK UNAIR) dan Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI-UII), Departemen Kimia Fakultas Sains dan Analisis Data Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor (FMIPA-IPB), Universidade de Aveiro (UA), dan Perhimpunan Pelajar Indonesia Portugal (PPI Portugal).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu program Universitas dalam mendukung program SDGs terutama SGDs 17 (Partnerships for the goals) terkait bidang riset dan kolaborasi internasional. Acara webinar internasional juga dibuka oleh perwakilan dari 3 universitas diantaranya adalah dr. Muhammad Miftahussurur, M. Kes., Sp.PD-KGEH., Ph.D., sebagai Wakil Rektor IV Universitas Airlangga, Prof. Bambang Pramudjati, Ph.D. sebagai Wakil Rektor IV Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Prof. Joao Coutinho, Ph.D. sebagai Pro Rector Universidade de Aveiro Portugal.
Webinar yang diadakan melalui aplikasi Zoom itu, diisi oleh pembicara dari masing-masing universitas yang berkolaborasi, yakni Prof. Sonia Ventura, Ph.D. dari Universidade de Aveiro, Dr. Woro Hastuti dari FPK Unair, Nurul Widiastuti, Ph.D. dari ITS, Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes dari UII, Prof. Dr. Irmanida Batubara, M.Si. dari IPB, serta André Lopez, Ph.D. dari Universidade de Aveiro.
Menurut Dr. Kiki Adi Kurnia salah satu penyelenggara webinar internasional mengatakan, webinar itu merupakan salah satu bentuk kerja sama beberapa universitas di Indonesia dan Portugal di bidang akademik dan penelitian. Dengan diadakanya webinar tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat menginisiasi kerjasama antara para peneliti di Indonesia dan di Portugal.
“Disamping itu, kegiatan webinar ini diharapkan dapat meningkatkan student learning experience, sesuai dengan prinsip kurikulum Merdeka yang dianjurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim,” ujarnya.
Acara yang telah didaftar oleh lebih dari 700 peserta ini dihadiri oleh dosen, peneliti, dan mahasiswa dari dalam maupun luar negeri. Meskipun sedang mengalami pandemi, antusiasme peserta webinar dapat terlihat dan mengharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin.
Pada akhir, Dr. Kiki berpesan bahwa di era kampus merdeka ini, jarak tidak lagi menjadi halangan bagi para peneliti dan mahasiswa Indonesia untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan kampus lain, baik di dalam maupun luar negeri.
“Portugal merupakan salah satu negara di Eropa dengan tingkat penelitian yang tinggi, dapat dijadikan salah satu kampus tujuan kerjasama. Semoga dengan diadakannya kegiatan ini, dapat meningkatkan jumlah kegiatan kerjasama akademik dan penelitian bagi kedua negara,” pungkasnya.
Penulis: Revanda Rizky Putraisya (Mahasiswa THP 2017)