Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan peradangan pada mukosa mulut dengan rasa terbakar yang timbul secara berulang dan tanpa penyebab yang jelas. Dan kejadian SAR lebih umum terjadi pada wanita daripada laki-laki. Sedangkan salah satu faktor pencetusnya adalah perubahan hormonal. Sebagaimana diketahui, bahwa mekanisme perkembangan hormon reproduksi pada wanita dapat dipengaruhi oleh progesteron dan estrogen, sehingga dapat mengganggu imunitas bawaan dan seluler. Selain itu, perubahan hormonal selama siklus menstruasi dapat menyebabkan peningkatan kortisol dan respons stres pada wanita.
Namun, berdasarkan penelitian sebelumnyamenunjukkan bahwa pasien dengan SAR memiliki tingkat vitamin D serum yang rendah. Meskipun vitamin D memiliki hubungan negatif dengan estrogen dan progesteron pada wanita muda, tetapi vitamin D dapat dikaitkan dengan perubahan hormon reproduksi pada RAS.Hal inilah yang kemudian mendasari tim peneliti Universitas Gadjah Mada dan Universitas Airlangga untuk melakukan penelitian. Khususnya pada penelitian ini, tim ingin mengevaluasi hubungan antara tingkat vitamin D dan hormon reproduksi pada wanita dengan Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR).
Pada dasarnya ketidakseimbangan perubahan hormonal pada siklus menstruasi dapat mempengaruhi fluktuasi fase luteal, sehingga menghasilkan disregulasirespon imun yang bisa menyebabkan kerusakan jaringan pada mukosa mulut. Kemudian berdasarkan penelitian, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara vitamin D dan hormon reproduksi pada wanita dengan Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR). Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas khususnya bagi wanita tentang hubungan tingkat vitamin D dan hormon reproduksi pada wanita dengan SAR. Dan diharapkan pada studi selanjutnya, dapat melengkapi kekurangan pada studi ini.
Penulis: Tim Peneliti
Link referensi terkait tulisan di atas:
Susanto, H., Kandarwati, P., Budiarti, S., Supriatno.,Bramantoro, T., The Association between Vitamin D/25(OH)D and Reproductive Hormone in Young Women with Recurrent Aphthous Stomatitis: An Observational Study. Journal of International Oral Health. 2020. p 355-361