Anak dengan stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian. Namun, masalah paling serius yang perlu mendapat perhatian penting adalah terhambatnya perkembangan kognitif dan motorik akibat volume otak yang tidak mencapai ukuran optimal. Suatu penelitian menyebutkan bahwa ada hubungan antara stunting dengan rendahnya asam lemak omega-3 serum.
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa pertambahan tinggi badan anak balita yang mendapat suplementasi asam lemak omega-3 secara signifikan lebih besar dibandingkan kelompok anak yang tidak mendapat gizi. Pemberian asam lemak omega-3 pada usia dini dapat mempercepat pertumbuhan lempeng tulang dan meningkatkan kualitas tulang. Asam lemak omega-3 juga dapat meningkatkan kesehatan tulang melalui peningkatan absorpsi kalsium di usus, serta meningkatkan aktivitas dan diferensiasi osteoblas, menurunkan aktivitas osteoklas dan mendorong deposit mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan tulang. Didukung dengan ditemukan adanya percepatan pertumbuhan tulang yang dibuktikan dengan bertambahnya panjang ekor mencit jantan dan betina.
Asam lemak omega-3 dapat mengatur metabolisme tulang yang merupakan faktor penting dalam diferensiasi osteoklas. Senyawa bioaktif yang berasal dari asam lemak omega-3 dapat memodulasi sejumlah sitokin proinflamasi sehingga meningkatkan kalsium tulang yang dapat mencegah pengeroposan tulang dan memicu regenerasi pembentukan tulang. Dijelaskan pula bahwa asam lemak omega-3 yang memiliki sifat anti inflamasi yang secara langsung juga berfungsi untuk memelihara tulang dan dan resorpsi tulang. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa asam lemak omega-3 secara signifikan dapat meningkatkan tinggi badan balita dengan stunting.
Penulis: Merryana Adriani
Artikel lengkapnya dapat diakses pada link berikut ini:https://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/3088
