Stroke adalah penyakit yang salah satunya disebabkan oleh cedera pembulih darah pada saraf susunan saraf. Stroke dapat disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah di saraf ataupun pecahnya pembuluh darah. Kejadian stroke menyebabkan aliran darah ke otak menjadi terhambat kemudian memicu proses peradangan dan kerusakan sel saraf. Jumlah kasus stroke di dunia menempati urutan kedua setelah penyakit jantung. Salah satu terapi yang diberikan pada pasien stroke adalah menggunakan obat antihipertensi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa serangan stroke dapat dicegah dengan mengontrol tekanan darah, salah satunya menggunakan obat antihipertensi serta pola hidup yang sehat. Antihipertensi yang diberikan pada pasien stroke memiliki manfaat dapat melindungi saraf pasien stroke.
Salah satu golongan antihipertensi yang banyak digunakan pada pasien stroke adalah golongan ARB (Angiotensin Receptor Blocker). Obat antihipertensi yang masuk golongan ARB salah satunya Telmisartan. Salah satu penelitian ProFESS yakni penelitian yang membandingkan antara pasien stroke yang diberikan telmisartan dengan golongan pasien stroke yang tidak mendapatkan telmisartan, diketahui bahwa pasien stroke yang mendapatkan telmisartan sesuai arahan dokter dapat mengurangi terjadinya serangan stroke berulang. Dalam prakteknya Telmisartan dapat dikombinasi dengan obat antihipertensi lainnya. Tentunya hal ini sesuai arahan dokter yang melihat kondisi pasien.
Pada pasien hipertensi harus dijaga tekanan darahnya karena kondisi tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan terhambatnya aliran darah otak. Kondisi ini menyebabkan terjadinya hipoksia otak atau kurangnya oksigen di otak dan memicu terjadinya stroke kembali. Telmisartan memiliki manfaat selain sebagai antihipertensi dapat memberikan manfaat melindungi saraf. Telmisartan dapat melindungi saraf melalui pengurangan peradangan dan mencegah penyempitan pembuluh darah pada sel saraf yang rusak akibat stroke.
Telmisartan memiliki keunggulan dibanding obat antihipertensi lainnya dari segi ketersediaan hayati dari obatnya. Sifat Telmisartan memiliki kelarutan lebih tinggi pada minyak dibanding obat lain golongan ARB. Kelarutan tinggi pada telmisartan disebabkan karena struktur kimia dari obat. Untuk obat yang memiliki kelarutan yang tinggi dalam minyak, dapat menyebabkan penetrasi atau penembusan ke sawar otak lebih mudah. Telmisartan memiliki onset (waktu dari saat obat diberikan hingga obat memberikan efek) selama 30 sampai 1 jam, dengan waktu eliminasi sekitar 24 jam. Hal ini sangat menguntungkan pada pasien yang memiliki tingkat kepatuhan minum obat yang rendah, karena obat diberikan satu kali sehari. Telmisartan merupakan obat pro drug (obat tanpa di metabolisme, dapat langsung berikatan dengan reseptor). Hal ini membuat obat cepat memberikan efek.
Penulis : Iin Ernawati, Hanik Badriyah Hidayati , Sumarno
Detail artikel dapat dilihat di: Iin Ernawati, Hanik Badriyah Hidayati , Sumarno. 2020. The Effects Neuroprotection Of Telmisartan On Stroke With Hypertension. Malang Neurology Journal, volume 6, nomor 1.