UNAIR NEWS – Indonesia termasuk negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA). Namun, potensi tersebut tidak diimbangi dengan sumber daya manusia (SDM) yang ada. Seperti halnya yang terjadi di Desa Ko’ol, kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Desa ini memiliki potensi besar, baik SDM maupun teknologinya, tetapi belum dimanfaatkan dengan baik.
Dari permasalahan tersebut, beberapa mahasiwa Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung dalam program holistik pemberdayaan dan pembinaan desa (PHP2D) Jama’ah Intelektual Mahasiswa Muslim Fakultas Sains dan Teknologi (JIMM FST) memberdayakan warga desa Ko’ol melakukan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya yang akan dimanfaatkan oleh warga untuk pompa air untuk pengairan sawah dan lampu penerang jalan.
Menurut Ahmad Rosyid Ridlo selaku ketua menuturkan bahwa selain pembangunan juga merencanakan langkah pendampingan yang akan ditujukan untuk penggunaan, perawatan dan pengembangan pembagkit tenaga surya tersebut. Hal itu dilakukan agar warga desa dapat memanfaatkan secara jangka panjang dan juga menjadi percontohan bagi desa lain.
“Program kedua yaitu kami akan mengadakan pelatihan, sosialisasi, dan pendampingan terkait pengolahan ikan tambak yang harapannya dapat meningkatkan nilai jual hasil panen ikan tambak warga sekitar,” tutur mahasiswa Fisika tersebut pada (2/11/20).
Bagi Rosyid-sapaan akrabnya, alasan memilih Desa Ko’ol yaitu karena minimnya penerangan meskipun sudah ada akses listrik. Untuk penerangan jalan umum sangat minim. Akibatnya, terjadi penurunan produktivitas warga pada malam hari. Selain itu, sambungnya, terdapat keluhan warga terkait kebutuhan air bersih karena pada umumnya sumber daya air permukaan di Pulau Madura bergantung pada curah hujan dan kering pada musim kemarau.
“Kegiatan ini kerja sama dengan pihak desa tentunya dan rencana akan mengadakan kerja sama dengan kementeria ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral, Red), PLN (Perusahaan Listri Negara, Red), dan juga dinas pertanian untuk mendukung program kami ini,” tambah ketua JIMM tahun 2019 tersebut.
Dengan program tersebut, Rosyid berharap kegiatan atau program tersebut dapat bermanfaat bagi warga desa dengan menjadikan masyarakat mandiri energi melalui pembangkit listrik tenaga surya yang disalurkan untuk pompa air dan penerangan jalan desa. Selain itu dengan diadakannya pelatihan serta pendampingan dalam bidang pertanian maupun perikanan.
“Sehingga pasca program, Desa Ko’ol bisa menjadi role model atau desa percontohan bagi di wilayah Kecamatan Klampis maupun desa lintas kecamatan di Bangkalan. Selain itu harapan kami program ini bisa sedikit banyak membantu pemerintah dalam percepatan transfer informasi dan teknologi bagi masyarakat desa,” pungkasnya. (*)
Penulis : Asthesia Dhea Cantika Editor : Binti Q. Masruroh