UNAIR NEWS – Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan program pengabdian masyarakat (pengmas) dengan menggandeng SMP Yayasan Institut Indonesia (YII) Surabaya sebagai mitra. Kegiatan pengmas tersebut pertama kali diselenggarakan pada Kamis (29/10/2020) melalui media Zoom dan diikuti oleh siswa SMP YII Surabaya.
Ellyanadwi Farisandy atau Elly, pemateri pada kegiatan pengmas tersebut mengajak peserta yang merupakan siswa SMP YII Surabaya untuk mengenal makna hidup. Elly menjelaskan bahwa makna hidup merupakan hal-hal yang membuat individu terus menjalani kehidupan setiap harinya.
“Ada yang bilang makna hidup itu adalah tujuan hidup, harapan hidup, atau bahkan motivasi hidup,” ucapnya.
Elly menambahkan, makna hidup tidak hanya berdasarkan cita-cita yang dimiliki oleh individu. Makna hidup juga bisa berdasarkan hal lain seperti tentang keluarga, teman, pendidikan, atau pekerjaan. “Setiap orang memiliki makna hidup yang berbeda-beda, dan itu tidak apa-apa,” lanjutnya.
Selain mengenalkan makna hidup pada peserta, Elly juga mengajak peserta untuk mengenali diri mereka sendiri, yaitu mengenali kelebihan dan kekurangan diri mereka masing-masing. Di sela pemaparan materi, peserta mendapat kesempatan untuk menceritakan makna hidup mereka serta kelebihan dan kekurangan mereka.
Syiar, salah satu peserta kegiatan menjelaskan bahwa makna hidupnya adalah ingin menjadi pilot, karena dengan begitu dia bisa mengantarkan dan ikut pergi ke tanah suci. Peserta yang lain, Indah, juga mengungkapkan keinginannya untuk menjadi dokter karena kesukaannya terhadap pelajaran ilmu pengetahuan alam.
Ika Yuniar Cahyanti, M.Psi., Psikolog selaku salah satu pelaksanan kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan pengmas tersebut akan dilaksanakan selama sembilan kali. Yaitu delapan kali pertemuan dengan siswa dan satu kali pertemuan dengan guru.
“Kegiatan pengmas ini sudah dilakukan sejak bulan Juli 2020, mulai tahap persiapan program sampai dengan persiapan pendanaan dan pelaksanaan,” jelas dosen yang akrab disapa Ika tersebut.
Ika berharap, kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dapat memberikan sumbangan pengetahuan khususnya di bidang ilmu psikologi klinis mengenai referensi penanganan untuk meningkatkan konsep diri remaja, yaitu dengan menggunakan intervensi logo terapi.
Lebih lanjut, Ika menjelaskan bahwa logoterapi merupakan penggunaan salah satu psikoterapi untuk menyembuhkan, mengurangi, atau meringankan krisis eksistensial melalui penemuan makna hidup. Pelaksanaan pelatihan logoterapi direncanakan, dilaksanakan dalam bentuk konseling, pemaparan materi, dan diskusi yang berorientasi pada cara individu mengenal dirinya dan memaknai kehidupan.
“Saya berharap dengan meningkatnya konsep diri pada remaja melalui logoterapi, remaja dapat memaknai setiap perilakunya sekaligus mengarahkan mereka ke dalam aktivitas positif,” pungkas Ika. (*)
Penulis : Galuh Mega Kurnia Editor : Binti Q. Masruroh