UNAIR NEWS – Remaja sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki jiwa dan fisik yang kuat. Di masa pandemi COVID-19, remaja menjadi salah satu kalangan yang ikut terdampak pada aspek gizi, kesehatan mental, dan aktivitas fisiknya. Melihat hal tersebut, Geliat Airlangga bekerja sama dengan S3 Kesehatan Masyarakat, FKM UNAIR, mengadakan seminar online dengan tema “Continuum of Care (Gizi, Psikologis, Aktivitas Fisik/Kebugaran): Yang Muda, Yang Dikuatkan”, pada Sabtu (17/10/20) melalui platform Zoom dan live streaming Youtube.
Airin Roshita, Ph.D, Nutrition Specialist UNICEF Indonesia sebagai narasumber menjelaskan bahwa di Indonesia terdapat 3 program aksi bergizi yang dilakukan pada masa pandemi COVID-19. Di antaranya, pemberian TTD (Tablet Tambah Darah), pendidikan gizi, dan komunikasi perubahan perilaku.
“Pemberian TTD dimodifikasi dengan dibagikan ke rumah siswa melalui siswa, guru, kader posyandu, maupun gugus tugas. Siswa harus melapor di hari itu juga (Rabu/Jum’at) bahwa telah meminum TTD ke guru melalui grup WA, kirim fotonya. Kemudian, ada sesi pendidikan gizi yang dilakukan secara online serta ada beberapa inisiasi dari Pemda Provinsi dan Kabupaten untuk melakukan talkshow di radio yang tidak hanya menjangkau siswa, namun juga keluarganya. Dan yang ketiga, sesi perubahan perilaku melalui lomba-lomba (online),” tambahnya.
Sementara itu, Atika Dian Ariana, S.Psi., M.Sc., Dosen Fakultas Psikologi UNAIR sebagai narasumber kedua mengatakan bahwa (HIMPSI) mencoba untuk merumuskan kesehatan mental di masa pandemi COVID-19.
Selain itu, Atika memaparkan kepanjangan dari singkatan ‘PSIKOLOGI’ yang dibuat oleh HIMPSI yaitu, Perhatikan kesehatan, Social distancing, Ingatlah menjaga kebersihan, Konsumsi buah, vitamin, dan makan bergizi, Olah raga, olah rasa, meminimalkan kecemasan, Lakukan kebiaaan baik, Olahraga secara teratur, Gunakan masker, dan Ingat berdoa.
Selanjutnya, narasumber ke-3 dengan topik terkait “Aktivitas Fisik untuk Imunitas di Masa Pandemi COVID-19”, dr. Shinta Arisanti, M.Kes.AIFO, Sport Physiologist, mengatakan, “Mereka (remaja) tidak mau karena mereka tidak tahu manfaat dari olahraga. Ini ada sebagian yang bisa kita peroleh dengan olahraga.”
“Olahraga dapat meningkatkan imunitas tubuh. Olahraga juga dapat mengoptimalkan perkembangan otak dan kognitif. Kemudian juga, pertumbuhan tulang dan ototnya jadi optimal, postur tubuhnya juga bagus. Akhirnya, kepercayaan dirinya meningkat. Kalau kita olahraga itu ada hormon yang dikeluarkan sehingga kita bisa merasa rileks, mood kita jadi bagus. Kualitas tidur pada orang yang berolahraga, memiliki kualitas tidur yang lebih baik. Kita juga tahu bahwa olahraga dapat membantu menjaga berat badan. Remaja yang melakukan olahraga rutin sekarang, di kemudian harinya, resiko terjadinya penyakit-penyakit yang saya sebutkan di atas ini (diabetes, stroke, darah tinggi) jadi turun,” imbuhnya.
Penulis: Aisyah Tsabita Zaki Ihsani (Relawan Geliat Airlangga)
Editor: Khefti Al Mawalia