Tuberkulosis adalah penyakit menular kronis yang menyerang berbagai organ, termasuk paru-paru. Penyakit tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit Tuberkulosis memiliki manifestasi utama di paru-paru, namun penyakit ini juga dapat terjadi di organ lain salah satunya di rongga mulut. Di rongga mulut manifestasi klinis dapat berupaulserasi yang disebut oral tuberculosis ulcer, fissured tongue, tuberculoma dan pembesaran gingiva.
Oral tuberculosis ulcer memiliki gambaran klinis yang mirip dengan lesi ulserasi yang disebabkan oleh trauma atau traumatic ulcer, lesi ulserasi yang disebabkan oleh sifilis atau syphilis ulcer lession, aphthous ulcer, aktinomikosis dan granuloma Wegener. Oral tuberculosis ulcer memiliki gambaran klinis yang tidak spesifik dan dapat salah didiagnosis dengan lesi ulserasi lainnya pada rongga mulut, terutama jika lesi ini timbul sebelum gejala sistemik muncul.
Penelitian yang dilakukan selama bulan Juli-November 2017 di instalasi rawat jalan tuberkulosis di RSUD Dr. Soetomo, untuk mengetahui prevalensi oral tuberculosis ulcer. Dari 23 penderita tuberkulosis, tidak ditemukan adanya oral tuberculosis ulcer. Angka kejadian oral tuberculosis ulcerrendah karena gambaran klinis yang tidak spesifik sehingga sulit dalam diagnosis. Selain itu, mekanisme pertahanan rongga mulut seperti komponen antibakteri dari air liur (sIgA dan defensin), adanya bakteri baik, kekebalan otot, dan lapisan protektif dari epitel melindungi mukosa rongga mulut dari infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Rendahnya manifestasi oral tuberculosis ulcerjuga berkaitan dengan penggunaaan obat anti-tuberkulosis (OAT). OAT bersifat bakterisid, yaitu menghambat pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis di paru-paru sehingga Mycobacterium tuberculosis di sputum dan infeksi diluar paru-paru seperti rongga mulut juga akan menurun. Oleh karena, itu pasien tuberkulosis yang menjalani pengobatan OAT memiliki kemungkinan Mycobacterium tuberculosisyang kecil.
Penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa tidak semua pasien tuberkulosis memiliki manifestasi oral tuberculosis ulcer. Penting bagi dokter gigi untuk mengetahui gambaran klinis oral tuberculosis ulcer serta diagnosis banding dari kelainan tersebut sehingga dapat mencegah penularan antara dokter gigi, petugas kesehatan, dan pasien.
Penulis: Prof. Dr. Diah Savitri Ernwati, drg., M.Si., SppM(K)
Informasi detail dapat dilihat pada tulisan kami di: D.S.Ernawati, A.E.Parmadiati, B.Soebadi, P.Hadi, N.F.Ayuningtyas, N.D.Maharanidan E.E.Lebang.Prevalence Of Oral Tuberculosis Ulcer In Dots PolyclinicOf Dr. Soetomo General Hospital Surabaya. Biochem. Cell. Arch.2020; 20(Supp 1): 2845-2848.