Kerusakan dan kelangkaan sumber daya alam yang terjadi saat ini hampir pasti karena ulah manusia itu sendiri padahal alam merupakan sumber penting bagi kehidupan umat manusia. Fauzi (2004) menjelaskan bahwa pemanfaatan sumber daya alam seharusnya memberi kesempatan dan ruang bagi masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan. Tetapi yang terjadi saat ini adalah sebaliknya, pengelolaan sumber daya alam memberikan ruang yang luas pada masyarakat sehingga pemeliharaan dan pembangunan berkelanjutan tidak tercapai secara optimal.
Permasalahan pada krisis sumber daya alam di beberapa negara telah menjadi suatu hal yang melekat pada segala aktivitas pengelolaan alam dan juga lingkungan hidup. Paradigma pada pembangunan yang dilaksanakan untuk mencapai tingkat optimal pertumbuhan ekonomi seringkali harus dicapai melalui sebuah pengorbanan terhadap lingkungan hidup. Tjokrowinoto (2007) memaparkan jika krisis tersebut telah mencapai batasan toleransi dan kemampuan adaptasi lingkungan dengan dampaknya yang tidak lagi lokal tetapi telah menyentuh antar daerah bahkan global.
Data dari University of Maryland (UMD) dan World Resources Institute (WRI) yang rilis tahun 2019 menunjukkan bahwa 3,75 juta hektar hutan primer telah ditebangi sepanjang tahun tersebut. Kemudian data penceraman laut dari World Economic Forum tahun 2016 menyatakan ada lebih dari 150 juta ton plastik di seluruh samudra planet ini. Setiap tahun, 8 juta ton plastik mengalir ke laut. Padahal plastik sendiri bisa berumur ratusan tahun di lautan dan baru terurai menjadi partikel kecil dalam waktu yang lebih lama lagi. Problem yang saat ini terjadi tidak memang tidak terlepas dari perilaku manusia yang secara sadar telah merubah ekosistem menjadi terancam. Manusia yang menjadi salah satu bagian dari ekosistem ini, bertindak terlalu berlebihan dalam memanipulasi alam hanya demi peningkatan pembangunan ekonomi tanpa berpikir dampak yang akan terjadi pada kehidupan di masa depan.
Dalam ilmu ekonomi Islam, dijelaskan bahwa manusia mempunyai peran khusus diantara semua komponen alam ciptaan Allah SWT yaitu sebagai khalifâh. Sebagaimana digambarkan dalam Qs. al-Baqarah ayat: 30, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. “Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (Khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”. Tuhan berfirman: Sesungguhnya, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Pembangunan ekonomi berkelanjutan memang sangat penting karena bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia serta kebutuhan dan juga aspirasi manusia. Pembangunan yang berkelanjutan ditujukan untuk mencari pemerataan pada pembangunan antar generasi, baik di masa kini maupun masa mendatang. Amanah, A. (2017), menjelaskan bahwa sasaran pembangunan berkelanjutan mencakup upaya yaitu pemerataan dari hasil pembangunan antara generasi yang berarti pemanfaatan sumber daya alam untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi perlu memperhatikan batas yang wajar dalam kendali ekosistem serta diarahkan pada sumber daya alam yang replaceable dan juga dapat menekan serendah mungkin aktivitas eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable.
Selanjutnya, safe guarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang baik bagi generasi mendatang. Kemudian pemanfaatan dan juga pengelolaan sumber daya alam ini semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan dan pembangunan ekonomi demi kepentingan pemerataan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi serta mempertahankan tingkat kesejahteraan manusia yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang. Tidak kalah penting adalah mempertahankan manfaat dari pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan juga lingkungan hidup yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang atau lestari antar generasi serta menjaga mutu dan kualitas hidup manusia agar sesuai dengan kebutuhan habitatnya.
Dari sisi ekonomi, setidaknya ada dua alasan utama mengapa pembangunan ekonomi harus berkelanjutan. Pertama, menyangkut alasan moral, generasi ini menikmati barang dan jasa yang dihasilkan dari sumber daya alam sehingga secara moral perlu untuk memperhatikan ketersediaan sumber daya alam tersebut bagi generasi mendatang. Kewajiban moral tersebut mencakup tidak mengekstraksi sumber daya alam yang dapat merusak lingkungan, yang dapat menghilangkan kesempatan bagi generasi mendatang untuk menikmati lingkungan yang sama. Kedua, menyangkut alasan ekologi, keanekaragaman hayati misalnya, memiliki nilai ekologi yang sangat tinggi, oleh karena itu aktivitas ekonomi semestinya tidak diarahkan pada kegiatan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan semata yang pada akhirnya dapat mengancam fungsi ekologi.
Penulis: Raditya Sukmana
Berikut link jurnal di atas: PROTECTION OF NATURAL RESOURCES IN SUSTAINABLE ECONOMIC DEVELOPMENT
http://testmagzine.biz/index.php/testmagzine/article/view/4212