UNAIR NEWS – Dilantiknya 16 dekan menjadi penanda tongkat estafet kepemimpinan tingkat fakultas di Universitas Airlangga (UNAIR). Salah satu dekan yang dilantik pada Rabu (30/09/20) tersebut adalah Prof. Dr. Moh. Yasin M.Si. Ia dilantik menjadi dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) periode 2020-2025.
Masa pandemi tak menyurutkan semangat Prof Yasin –sapaan akrabnya- dalam mengemban amanah baru itu. Usai dilantik, Prof Yasin sudah melaksanakan tugas secara offline di fakultas dengan memenuhi protokol kesehatan.
Perihal jalannya proses belajar mengajar, Prof. Yasin menuturkan bahwa kebijakan soal perkuliahan terutama kegiatan di laboratorium selama pandemi telah direncanakan dengan kombinasi antara online dan offline. Namun, adanya kasus Covid-19 yang terus naik, menjadi pertimbangan yang akan didiskusikan kembali.
Ia menambahkan, minggu kedelapan kalander akademik, akan diputuskan perihal kegiatan praktikum mahasiswa. Apakah akan dilaksanakan secara online atau offline.
“Beberapa dosen sudah memutuskan full online untuk praktikum selama pandemi ini. Penelitian laboratorium untuk skripsi, tesis, disertasi mahasiswa dan penelitian dosen itu kita menerapkan giliran atau piket dengan tidak semua dapat masuk bersamaan dengan menerapkan protokol kesehatan bahwa sebagian mahasiswa bisa masuk laboratorium,” tutur dosen yang memiliki bidang fokus Optika tersebut.
Selanjutnya, perihal gebrakan baru pada kepemimpinanya lima tahun ke depan, Prof. Yasin menegaskan bahwa SMART University menjadi gebrakan baru dengan menyelenggarakan pendidikan yang adaptif dan kurikulum yang adaptif sesuai kebutuhan industri 4.0 yang berbasis smart education.
Dalam bidang riset, sambungnya, di samping menghasilkan publikasi dengan kualitas terindeks Scopus, juga meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dosen, terutama mahasiswa S2 dan S3.
Kepala Departemen Fisika Periode 2015-2020 tersebut menambahkaan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam hal riset dapat meningkatkan sitasi dengan meningkatnya jumlah publikasi yang ada. Selanjutnya, unggulan itu dapat membuat kelompok riset grup yang terintegrasi yang berasal dari berbagai macam lintas bidang, lintas program studi, dan lintas kelompok keahlian dari berbagai bidang yang ada di FST.
“Sehingga menghasilkan kajian ilmiah yang komprehensif, yang berdampak pada luaran yang lebih bernilai dan berkualitas,” tutur pemeroleh penghargaan ranking 26 SINTA Nasional 2019.
Sementara dalam bidang pengabdian masyarakat, Prof. Yasin menjelaskan bahwa kegiatan pengmas sesuai dengan kompetensi FST berkolaborasi dengan industri agar lebih berdampak pada masyarakat. Selain itu, akselerasi inovasi penelitian yang sudah siap untuk komersialisasi dan paten didorong untuk satuan usaha akademik (SUA).
Pada akhir, Prof. Yasin menekankan bahwa ke depan FST akan bekerja sama dengan top university dari dalam dan luar negeri. “Sehingga kita mendapatkan academic peer list yang lebih variatif dari berbagai negara, baik ASEAN, Eropa, dan Amerika. Dengan begitu dapat mendongkrak di tingkat universitas dan juga program studi,” tandasnya. (*)
Penulis : Asthesia Dhea Cantika
Editor : Binti Q. Masruroh