UNAIR NEWS – Tidak pandang bulu, kegusaran akan prospek kerja lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) dialami oleh mahasiswa, baik Semester awal hingga akhir, terlebih-lebih mahasiswa baru. B-PHA UNAIR, himpunan mahasiswa Kesehatan Masyarakat PSDKU Banyuwangi menggelar kegiatan Career Talk. Pada kegiatan tersebut, dibahas secara detail, apa saja prospek kerja S.KM.
Career Talk (CT) merupakan suatu kegiatan dari program kerja ungguln B-PHA, Public Health Top Event in Extraordinary atau dikenal dengan PHOENIX. Sebelum pandemi menghampiri, awalnya CT adalah suatu kegiatan kunjungan industri bernama Praktik Belajar Lapangan (PBL). Dengan adanya keterbatasan untuk melakukan kegiatan offline, muncullah CT sebagai kegiatan pengganti yang tentu saja dilaksanakan via online.
Hermasdito Syahsyah Rachman Syarief menjelaskan kepada tim UNAIR NEWS pada Senin (05/10), terkait apa saja poin bahasan dalam kegiatan tersebut. Poin pembahasan berkaitan dengan prospek kerja hingga pengalaman dari pemateri.
“Di Career Talk ini, kita berbicara mengenai bagaimana pekerjaan S.KM, prospek pekerjaannya, apa saja yang dibutuhkan dan pengalaman dari narasumber yang mengisi,” jelas ketua pelaksana PHOENIX 2020 tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan di hari Minggu, 04 Oktober 2020 tersebut. Mendatangkan Yogi Yhuwono S.KM yang merupakan alumni Kesehatan Masyarakat PSDKU UNAIR Banyuwangi. Pada kesempatannya itu, dengan arahan panitia, Yogi menjelaskan terkait Kesehatan Lingkungan (Kesling). Dimana intinnya, sesuai materi dalam bentuk PPT yang ia diberikan, Kesling merupakan upaya perlindungan, pengelolaan dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi dalam peningkatan derajat kesehatan.
Selain itu, Yogi juga menjelaskan beberapa prospek kerja yang dapat diambil yaitu bekerja di Dinas Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, sanitarian Puskesmas dan Rumah Sakit, Safety officer, hingga konsultan lingkungan. Baginya, yang terpenting sekarang adalah memahami ilmu selama perkuliahan dan belajar public speaking.
“Perlu diingat bahwa materi perkuliahan yang ada tidak ada yang sia-sia, jadi jangan menganggap sepele mata kuliah. Selain itu pelu melatih public speaking, bisa didapatkan mulai dari kalian presentasi di depan kelas hingga belajar dari berorganisasi,” ungkapnya dalam sesi pemberian materi.
Tak berhenti disitu, kegiatan CT tersebut akan dilaksanakan sebanyak 3 kali dimana pada pertemuan kedua akan mendatangkan seorang alumni lagi dan pertemuan terakhir akan diisi oleh salah satu perusahaan.
Dito juga mengungkapkan, dilihat dari keaktifan dan semangat peserta dalam memberi tanggapan dan pertanyaan, kegiatan CT pertama dapat dikatakan sukses. Selanjutya ia berharap agar kegiatan berikutya lancer dan apa yang di dapat di hari tersebut dapat dijadikan acuan sebagai calon S.KM.
“Harapan setelah kegiatan ini semoga ilmu yang telah diberikan oleh para narasumber bisa bermanfaat dan dijadikan sebuah acuan untuk jenjang setelah perkuliahan nanti sebagai calon S.KM. dan semoga acara CT berikutnya lancar juga,” tutupnya.(*)
Penulis: Rista Novianti
Editor: Nuri Hermawan