Pengaruh L-Arginin Terhadap Diameter Arteri Spiral

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Megazyme

Preeklampsia merupakan faktor utama dari morbiditas dan mortalitas maternal dan janin, terutama di negara berkembang, dan terjadi pada 2-8% wanita hamil di dunia. Di negara berkembang, angka kematian ibu mencapai 15% dibandingkan dengan negara maju yaitu sebesar 0-1,8%, hal ini dikarenakan keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan. Di RSUD Dr Soetomo, dalam 2 tahun preeklampsia-eklampsia menyumbang kasus sebanyak 1106 kasus atau 21% dari 5266 persalinan. 

Pada preeklampsia, terjadi disfungsi endotel yang menyebabkan peningkatan resistensi vaskuler, agregasi platelet, dan aktivasi sistem koagulasi. Faktor-faktor tersebut berhubungan dengan plasentasi abnormal. Plasentasi abnormal ditandai dengan invasi yang buruk dari trofoblas di dalam vaskularisasi rahim. Kondisi plasentasi abnormal ini menyebabkan vasokonstriksi dan hipoperfusi, kemudian memicu pembentukan dan pelepasan molekul, seperti soluble fms-like tyrosine kinase 1 (sFlt-1). sFlt-1 menghambat faktor angiogenik, seperti vascular endothelial growth factor (VEGF) dan placental growth factor (PlGF), sehingga menyebabkan ketidakseimbangan antara faktor angiogenesis dan antiangiogenesis dan pada kondisi akhir akan menyebabkan disfungsi endotel.

L-Arginine sebagai prekursor nitric oxide (NO), merupakan asam amino semiesensial yang produksinya tidak mencukupi pada saat kebutuhan produksi NO meningkat seperti pada beberapa kondisi kehamilan dengan patologi tertentu. Konsentrasi L-Arginine juga diketahui menurun dengan signifikan pada preeklampsia dibandingkan wanita hamil normal yang menunjukkan potensi terjadinya gangguan produksi NO. L-Arginine mempunyai peran untuk meningkatkan sekresi growth hormone releasing hormone, sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan hormon pertumbuhan dalam plasma yang mempengaruhi pertumbuhan somatik. L-Arginine juga disebutkan mempunyai peran yang signifikan pada pertumbuhan janin, yaitu dengan merangsang sekresi insulin dan sebagai prekursor untuk sintesis poliamin dan produksi NO dan pemberian L-Arginine dapat meningkatkan bobot tubuh, uterus, plasenta, dan janin. 

Perbedaan insiden dan mortalitas preeklampsia di negara maju dan berkembang juga diakibatkan adanya perbedaan status nutrisi dan gizi yang menjadi salah satu masalah penting di negara berkembang. Penelitian eksperimental terhadap pemberian suplementasi ataupun obat-obatan yang sederhana dan murah dapat menjadi salah satu jalan keluar terhadap usaha penurunan morbiditas dan mortalitas preeklampsia.  Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti dari Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran, RSUD Dr. Soetomo, Universitas Airlangga berhasil mempublikasikan penelitiannya pada salah satu jurnal internasional, yaitu International Journal of Pharmaceutical Research ISSN: 0975-2366. Dengan dasar peran L-Arginine, studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh L-Arginine terhadap diameter arteri spiralis dan berat badan janin pada mencit bunting normal dan mencit bunting model preeklampsia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan randomized post-test-only control group menggunakan Mus musculus Swiss yang dibagi menjadi 3 kelompok. Ada kelompok mencit normal bunting (K-), mencit model preeklamsia kelompok model (K +), dan mencit model preeklamsia dengan kelompok L-Arginine (P). Rata-rata berat janin tiap mencit dihitung dan diukur diameter arteri spiralis dari plasenta. Diameter rata-rata arteri spiral dari masing-masing kelompok adalah 221.7500 ± 70.2498μm (K-), (K +) 159.4333 ± 30.2653μm dan 277.3222 ± 54.5503μm (P). 

Hasil penting yang didapatkan dari penelitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan antara kelompok (K-) dan (K +) (p = 0,024), kelompok (K-) dan (P) (p = 0,047), dan antara kelompok (K +) dan (P) (p = 0,000). Sedangkan rerata berat badan janin tiap kelompok adalah 0.6733 ± 0.3145g (K-), 0.6222 ± 0.2838g (K +) dan 0.7589 ± 0.3444g (P). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok (K-) dan (K +) (p = 0,722), antara kelompok (K-) dan (P) (p = 0,590), dan antar kelompok (K +) dan (P) (p = 0,372).  Kesimpulan penting yang dapat diambil berdasarkan penelitian ini, yaitu L-Arginine terbukti efektif memperbaiki kerusakan endotel dan pada penelitian ini dilihat dari diameter arteri spiralis dan berat janin mencit model preeklamsia. Pemberian L-Arginine sebagai prekursor NO dapat memperbaiki hipoksia dan iskemia plasenta yang dibuktikan dengan semakin tingginya rata-rata diameter arteri spiralis berat janin pada mencit model preeklamsia dengan L-Arginine dibandingkan dengan kelompok mencit hamil normal dan kelompok model mencit preeklamsia tanpa L -Arginine.

Penulis: Aditiawarman

Informasi yang lebih rinci dari penelitian ini dapat dilihat pada artikel kami di International Journal of Pharmaceutical Research, berikut kami sertakan link rujukannya,

http://www.ijpronline.com/ViewArticleDetail.aspx?ID=17320

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).