Geographic Tongue pada Penderita Kanker

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Lifestyle.kompas.com

Di dunia, diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker pada tahun 2005 dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun ke depan. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 6 di Indonesia dan diperkirakan terdapat 100 penderita kanker baru untuk setiap 100.000 penduduk per tahunnya. Penyakit kanker terlihat adanya peingkatan yang tinggi. Dalam jangka waktu 10 tahun, terlihat bahwa peringkat kanker sebagai penyebab kematian naik dari peringkat 12 menjadi peringkat ke-6. Setiap tahun diperkirakan terdapat 190 ribu penderita dan seperlimanya akan meninggal akibat penyakit ini.

Kanker yang tidak mendapat perawatan dan pengobatan yang baik, dapat menyebabkan kematian, karena itu perlu perawatan sejak awal. Beberapa jenis pengobatan penyakit kanker antara lain: bedah (operasi), radioterapi, kemoterapi, terapi hormon, immunoterapi, dan kombinasi. Kombinasi dapat berupa kombinasi antar beberapa jenis pengobatan seperti immunoterapi dan kemoterapi ataupun kemoterapi dan radioterapi.

Kemoterapi adalah tindakan/terapi pemberian senyawa kimia (obat kanker) untuk mengurangi, menghilangkan atau menghambat pertumbuhan parasit atau mikroba di tubuh pasien (hospes). Obat-obatan yang sering digunakan dalam kemoterapi misalnya golongan siklofosfamid, methotreksat, dan beberapa obat sitotoksik seperti amsacrine, cisplatin, cyclophosphamide, cytarabine, mustine, anthracycline, dan lain-lain. Kemoterapi sebagai salah satu cara terapi kanker dengan menggunakan obat bertujuan untuk membunuh atau minimumkan proliferasi sel kanker. Sehingga pada dasarnya kinerja obat-obat tersebut untuk menghambat proliferasi sel sehingga sel tidak mampu memperbanyak diri. Kemoterapi bisa diberikan secara tunggal atau kombinasi, dengan harapan bahwa sel-sel yang resisten terhadap obat tertentu juga bisa merespon obat yang lain sehingga bisa diperoleh hasil yang lebih baik.

Geographic tongue merupakan salah satu kelainan permukaan lidah yang menunjukkan atropy dan berwarna kemerahan dengan batas hiperkeratosis putih kekuningan yang jelas. Geographic tongue disebabkan oleh banyak faktor dan prevalensinya sekitar 1-1,25%. Meskipun penyakit ini dianggap ringan karena dapat sembuh sendiri, tetapi penyakit ini bisa mengganggu bila frekuensinya sangat tinggi. Selain itu individu yang menderita geographic tongue mengeluhkan adanya iritasi dan rasa terbakar pada lidah khususnya jika mengkonsumsi makanan pedas dan beralkohol.

Prinsip kerja pengobatan dengan kemoterapi adalah dengan meracuni atau membunuh sel-sel kanker, mengontrol pertumbuhan sel kanker, dan  menghentikan pertumbuhannya agar tidak menyebar, atau untuk  mengurangi gejala-gejala yang disebabkan oleh kanker. Kemoterapi kadang-kadang merupakan pilihan pertama untuk menangani kanker. Kemoterapi bersifat sistemik, berbeda dengan radiasi atau pembedahan yang bersifat setempat, karenanya kemoterapi dapat menjangkau sel-sel kanker yang mungkin sudah menjalar dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Terapi yang khusus bekerja pada ikatan VEGF atau reseptornya (VEGFR-1 dan VEGFR-2) hanya menghambat jalur VEGF. Sedangkan TKI yang bekerja pada reseptor memiliki efek inhibisi yang lebih luas dan dapat mengganggu jalur sekunder lain yang dimediasi melalui kinase reseptor.

Geographic Tongue merupakan variasi normal rongga mulut pada lidah yang dipengaruhi oleh keadaan sistemik salah satunya pada penderita kanker dengan kemoterapi antiangiogenesis dengan menghambar pembetukan pembuluh darah baru dan menginisiasi adanya apoptosis sel utamanya papila filiformis, karena mempengaruhi turn over dari sel di rongga mulut.

Penulis: Saka Winias

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: http://www.connectjournals.com/toc.php?bookmark=CJ-033216&&%20volume=20&&%20issue_id=Supp-01%20&&%20issue_month=July&&year=2020

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).