Seperti yang kita tahu bahwa katarak merupakan gangguan penglihatan pada mata yang memerlukan operasi untuk proses penyembuhannya. Selain dinobatkan sebagai penyebab gangguan penglihatan terbanyak kedua di seluruh dunia, katarak juga dapat menyebabkan kebutaan. Dengan demikian, katarak selalu menjadi masalah prioritas penyakit mata yang harus diatasi di dunia.
Operasi katarak dapat dilakukan dengan beberapa teknik operasi yaitu Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE), Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE), SICS (Small Incision Cataract Surgery), dan Fakoemulsifikasi (Phaco Emulsification). Tetapi umumnya operasi katarak di Indonesia menggunakan metode SICS dan Fakoemulsifikasi. Hal tersebut dikarenakan teknik operasi ICCE dan ECCE menghasilkan luka sayatan yang besar pada pasien yang menjalani operasi katarak, sehingga pasien membutuhkan waktu rehabilitasi yang lebih lama agar luka sayatan bekas operasi sembuh sempurna. Sedangkan teknik SICS dan Fakoemulsifikasi merupakan teknik terbaru yang hanya membutuhkan luka sayatan kecil dan proses penyembuhan yang relatif singkat.
Biaya operasi katarak yang tidak murah membuat banyak pasien menunda untuk segera operasi katarak, padahal penundaan terhadap operasi katarak lambat laun dapat menyebabkan kebutaan pada penglihatan. Oleh sebab itu, diperlukan adanya perhitungan perbandingan mengenai biaya operasi katarak menggunakan teknik operasi SICS dan Fakoemulsifikasi untuk mengetahui teknik operasi mana yang lebih hemat biaya. Perhitungan tersebut dapat dilakukan menggunakan perhitungan analisis efektifitas biaya atau Cost Effective Analysis (CEA) dengan metode Quality-Adjusted Life Years (QALY) atau penghitungan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hidup pasien dengan adanya intervensi dari penyedia pelayanan kesehatan.
Cara yang dilakukan untuk dapat mencari tau teknik mana yang lebih hemat biaya adalah dengan membandingkan biaya yang dikeluarkan pasien yang melakukan operasi menggunakan teknik SICS dan Fakoemulsifikasi, dan pengamatan tersebut dilakukan sebelum operasi, ketika operasi dan setelah operasi berlangsung. Selanjutnya, perhitungan rata-rata dari kedua teknik operasi tersebut juga diperlukan dan didapatkan hasil bahwa teknik operasi katarak menggunakan SICS lebih murah dibandingkan menggunakan teknik operasi Fakoemulsifikasi. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah adanya biaya tambahan sebelum dan setelah operasi, sehingga biaya-biaya tambahan tersebut juga perlu untuk diakumulasikan guna mendapatkan hasil perbandingan teknik operasi yang lebih hemat biaya.
Ditinjau dari kelebihan pada masing-masing teknik operasi katarak, teknik Fakoemulsifikasi menggunakan peralatan yang lebih canggih dan menghasilkan luka sayatan yang lebih kecil disbanding teknik SICS. Sementara keuntungan menggunakan teknik SICS yaitu menggunakan peralatan yang lebih mudah untuk dioperasikan oleh operator pemula dan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan teknik Fakoemulsifikasi. Tetapi hal utama yang menjadi perbandingan dari kedua teknik tersebut adalah waktu penyembuhan luka sayatan pasca operasi karena berhubungan dengan jumlah hari produktivitas kerja yang hilang akibat sakit, selain juga perlunya biaya tambahan untuk pendamping karena harus rawat inap di rumah sakit.
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengamatan yang dilakukan, teknik operasi Fakoemulsifikasi menghasilkan luka sayatan yang lebih kecil dibandingkan teknik operasi SICS, sehingga waktu yang dibutuhkan pasien untuk rehabilitasi pasca operasi menjadi lebih singkat pula. Waktu rehabilitasi yang lebih singkat yaitu hanya 7 hari dibandingkan teknik operasi SICS yang membutuhkan waktu untuk sembuh total selama 21 hari, dapat menghemat biaya yang besar pada tahap pasca operasi.
Perbedaan waktu sembuh yang terpaut cukup lama tersebut juga berpengaruh pada produktivitas kerja yang hilang dan biaya pendamping. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa meskipun teknik operasi SICS mempunyai biaya operasi yang lebih murah tetapi biaya tersebut tidak berbeda jauh dengan teknik operasi Fakoemulsifikasi. Berdasarkan pertimbangan dari segi total biaya sebelum operasi, ketika operasi, hingga setelah operasi dapat disimpulkan bahwa teknik operasi katarak Fakoemulsikasi lebih hemat biaya dibandingkan teknik operasi katarak menggunakan SICS.
Penulis: Thinni Nurul Rochmah
Apabila saudara tertarik dengan topik ini, saudara dapat membacanya artikel Cost Effectiveness Analysis Betweeen Small Incision Cataract Surgery and Phacoemulsification. Link artikel ini dapat diunduh pada