Ikan Kotes / Gabus Gunung / Ikan Bogo adalah salah satu jenis ikan kepala ular “Snakehead” yang tersebar luas di Indonesia bagian barat. Ikan ini mendiami perairan tawar berarus tenang dan berbatu. Berbeda dengan suadaranya seperti ikan Gabus Rawa dan Toman yang ukurannya lebih besar dan mendiami rawa-rawa. Secara ukuran diantara jenis ikan Gabus, ikan Kotes adalah yang paling kecil. Ukuran maksimalnya mencapai 30 cm.
Secara ekologi, ikan Kotes merupakan ikan predator yang menduduki predator puncak di habitatnya. Mangsa utamanya berupa ikan kecil dan invertebrata yang mendiami dasar perairan seperti cacaing dan udang. Namun, saat ini keberadaan ikan Kotes sudah sulit dijumpai karena aktivitas penangkapan yang terjadi terus menerus tanpa ada upaya budidaya. Ditambah semakin menurunnya kualitas lingkungan dan penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan seperti strum dan racun membuat keberadaan ikan tersebut semakin sulit dijumpai. Perlu adanya langkah konkrit agar keberadaan ikan tersebut tetap terjaga di alam.
Ikan Kotes telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Jawa, khususnya disepanjang aliran Sungai Brantas sebagai ikan konsumsi yang berasal dari tangkapan. Kandungan albuminnya yang tinggi membuat ikan Kotes dimanfaatkan sebagai obat tradisional pada fase penyembuhan luka atau paska operasi. Selain dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi, ikan Kotes juga digunakan sebagai ikan hias terutama bagi kalangan pecinta ikan predator. Warnanya yang menarik dan tingkah lakunya yang agresif membuat kalangan penghobi memilihnya sebagai hewan peliharaan.
Peneliti dari Universitas Airlangga bekerja sama dengan peneliti Universitas Brawijaya dan Universitas Jenderal Soedirman untuk melakukan survei distribusi ikan Kotes di sungai Brantas, Jawa Timur. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan ikan Kotes tersebar lebih banyak pada daerah hulu sungai, kemudian disusul pada daerah tengah sungai, sedangkan pada daerah hilir ikan Kotes tidak ditemukan. Hal ini memperkuat dugaan bahwa ikan Kotes lebih banyak mendiami dataran tinggi daripada dataran rendah. Selain itu persaingan dengan predator yang lebih besar seperti Gabus Rawa, Baung dan Hampala memuat ikan Kotes sulit untuk beradaptasi di dataran rendah.
Penulis: Veryl Hasan
Artikel lengkapnya dapat diakses melalui link berikut ini:
http://www.envirobiotechjournals.com/article_abstract.php?aid=10508&iid=303&jid=3