Risiko Kardiovaskular Ibu dalam Lima Tahun Setelah Persalinan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh okezone lifestyle

Preeklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah yang disertai dengan proteinuria. Peningkatan preeklampsia terjadi pada wanita hamil yang berisiko tinggi, seperti obesitas morbid, dan defisiensi vitamin D. Hasil luaran maternal dan perinatal pada preeklampsia berat bergantung pada usia kehamilan saat onset penyakit, keparahan penyakit, kualitas manajemen, serta ada atau tidaknya komplikasi medis sebelumnya. Salah satu penyebab kematian yang paling sering adalah hipertensi dan stroke. Preeklampsia sering dikategorikan sebagai early dan late onset yang mengidentifikasi dua tipe klinis yang berbeda dengan karakteristik patofisiologis tertentu. Preeklampsia yang terjadi pada awal kehamilan berhubungan dengan insufisiensi plasenta dan gangguan remodeling vaskuler, sedangkan preeklampsia pada akhir kehamilan diketahui karena faktor maternal yang mengalami maladaptasi vaskuler. Sampai saat ini, masih belum terdapat pengobatan khusus untuk preeklampsia selain persalinan prematur akibat terminasi kehamilan. Namun, kejadian penyakit kardiovaskular dan stroke pada wanita usia lanjut sering berhubungan dengan preeklampsia, terutama preeklampsia ekstrim. Pengaruh faktor risiko kardiovaskular dari waktu ke waktu, dari kehamilan hingga manifestasi penyakit kardiovaskular, memerlukan evaluasi lebih lanjut. Sebagian besar penelitian berfokus pada faktor risiko kardiovaskular jangka pendek (kurang dari enam bulan) atau jangka panjang (lebih dari sepuluh tahun) setelah kehamilan. Belum ada penelitian yang membandingkan faktor risiko kardiovaskular pada preeklampsia berat dengan early dan late onset pada populasi Indonesia.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti dari Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran, RSUD Dr. Soetomo, Universitas Airlangga, mempublikasikan penelitiannya pada salah satu jurnal internasional, yaitu International Journal of Pharmaceutical Research ISSN -0975-2366, yang berfokus untuk mengetahui risiko kardiovaskular terhadap luaran maternal dalam waktu lima tahun setelah diagnosis preeklampsia berat pada early and late onset. Studi kohort retrospektif melibatkan seluruh ibu hamil dengan preeklampsia berat pada early and late onset yang melakukan terminasi kehamilan di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia dari Januari 2013 sampai Januari 2014. Terdapat 452 kasus Preeklampsia yang diambil dari data rekam medik kebidanan. Data primer yang digunakan adalah karakteristik ibu seperti umur, riwayat kehamilan dan persalinan, tekanan darah dan IMT awal kehamilan, serta data pada saat masuk pasien diperoleh melalui data register, buku kesehatan ibu dan anak, laporan serial pagi, laporan operasi, dan rekam medis.

Early-onset preeklampsia berat menunjukkan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik bila dibandingkan dengan late-onset preeklampsia berat. Meskipun secara uji statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan, namun terdapat tren penurunan kadar kolesterol HDL dan peningkatan kadar trigliserida darah pada kelompok early-onset preeklampsia berat sebagai penanda bahwa dislipidemia. Penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk awal penyakit pada wanita dengan sindrom metabolik berkaitan dengan peningkatan risiko mengembangkan morbiditas kardiovaskular di usia lanjut. Di samping itu, pada penelitian ini didapatkan bahwa insidensi sindrom metabolik pada early-onset lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok late-onset. Hipertensi persisten dan/atau terjadinya sindrom metabolik dapat mempengaruhi implikasi kardiovaskular pada wanita dengan riwayat preeklampsia. Faktor risiko kardiovaskular yang terkait dengan hipertensi dan / atau sindrom metabolik lebih tinggi dan lebih signifikan pada kelompok preeklampsia berat pada early onset dibandingkan dengan kelompok preeklampsia berat late onset. Hal ini mendukung beberapa penelitian yang dilakukan bahwa preeklampsia, dengan early maupun late onset, menghasilkan perubahan struktural dan fungsional vaskular yang berbeda, terkait dengan masing-masing patofisiologi. 

Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu, risiko kardiovaskular ibu adalah hipertensi dan sindrom metabolik dalam 5 tahun setelah early dan late onset pada diagnosis preeklampsia berat. Adanya hipertensi persisten dan / atau terjadinya sindrom metabolik dapat sangat mempengaruhi risiko kardiovaskular pada wanita dengan riwayat preeklampsia. Tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, tekanan arteri rata-rata, dan lingkar pinggang dengan riwayat preeklampsia berat memiliki hasil yang signifikan dalam implikasi kardiovaskular di masa depan.

Penulis: Aditiawarman, Ernawati, Hermanto Tri Joewono, Muhammad Ilham Aldika Akbar, Noor Assyifa Zulhijayanti, I Gde Rurus Suryawan.

Informasi yang lebih rinci dari penelitian ini dapat dilihat pada artikel kami di International Journal of Pharmaceutical Research, berikut kami sertakan link rujukannya, http://ijpronline.com/ViewArticleDetail.aspx?ID=17318

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).