Perkembangan Penelitian Ekonomi dan Keuangan Islam dengan Pendekatan Indeks Produktivitas Malmquist

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Republika

Malmquist Index atau sering disebut Malmquist Productivity Index (MPI) adalah bagian dari metode Data Envelopment Analysis (DEA) yang secara khusus melihat tingkat produktivitas setiap unit bisnis. Indeks Malmquist pertama kali dibuat oleh Sten Malmquist pada tahun 1953, kemudian dikembangkan oleh Caves dkk. (1982). Selain itu, kelebihan metode Indeks Malmquist dibandingkan dengan yang lain adalah bahwa ia tidak memerlukan asumsi perilaku perusahaan seperti yang berlaku dalam metode DEA seperti meminimalkan biaya atau memaksimalkan keuntungan. Sebagian besar aplikasi metode DEA dan MPI ada di industri perbankan dan keuangan, termasuk perbankan syariah. Keuangan syariah di Indonesia baru muncul sekitar tahun 1992, dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia. Setelah itu, Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), Koperasi Syariah, Asuransi Syariah, Pegadaian Syariah, Wakaf, dan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) lainnya mulai berkembang.

Menurut Nurfalah et al. (2018), perbankan syariah relatif lebih stabil dibandingkan dengan perbankan konvensional dalam menghadapi guncangan internal dan eksternal. Ini adalah temuan menarik yang perlu dibuktikan melalui berbagai penelitian di masa depan. Industri keuangan dan bentuk lain dari lembaga ekonomi Islam tumbuh di seluruh jagat raya, dari Timur Tengah, kawasan Asia hingga negara-negara Barat seperti Inggris. Di Indonesia, ekonomi Islam sebagian besar telah berubah menjadi industri keuangan syariah, terutama bank syariah yang juga merupakan entitas terlaris “untuk dijual” setelah krisis moneter 1997.

Penelitian ini menggambarkan aplikasi penelitian menggunakan metode pengukuran produktivitas Indeks Malmquist dalam tema ekonomi dan keuangan Islam. Masalah-masalah dalam penelitian ini adalah; pertama, apa saja topik studi ekonomi dan keuangan Islam yang menerapkan metode MPI. Kedua, dalam pendekatan metodologi penelitian, apa komposisi penelitian yang terkait dengan metode MPI dalam ekonomi dan keuangan Islam secara umum. Lalu berapa persentase dari jumlah publikasi, jenis penelitian, pendekatan penelitian, hingga objek penelitian penerapan metode MPI dalam ekonomi dan keuangan Islam selama 14 tahun terakhir (2006-2019).

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk jurnal penelitian dan publikasi penelitian lainnya untuk periode 2006-2019 yang telah diterbitkan mengenai penerapan metode Indeks Produktivitas Malmquist dalam penelitian ekonomi dan keuangan Islam. Jurnal-jurnal ini telah diperoleh atau diakses online dari situs jurnal yang diterbitkan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode kualitatif dengan statistik deskriptif studi literatur dari 102 publikasi yang berkaitan dengan penerapan metode Indeks Produktivitas Malmquist di bidang ekonomi dan keuangan Islam. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna generalisasi.

Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana perkembangan penerapan metode Indeks Produktivitas Malmquist dalam penelitian terutama terkait dengan penelitian ekonomi dan keuangan Islam di dunia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan jumlah artikel tentang publikasi tentang ekonomi dan keuangan Islam dengan penerapan metode MPI selama periode studi, terutama dalam 3 tahun terakhir. Penerapan metode MPI dalam penelitian ekonomi dan keuangan Islam didominasi oleh diskusi tentang tema-tema yang terkait dengan bank syariah dan asuransi syariah (takaful), selanjutnya tema zakat dan keuangan mikro syariah. Hasil studi literatur penelitian yang menggunakan MPI sebagian besar berupa topik tentang perbankan Syariah (73%) kemudian diikuti topik tentang asuransi Syariah (12%), Zakat (8%), lembaga keuangan mikro Syariah (4%) dan sisanya topik tentang industri halal, wakaf dan industri Syariah REIT.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa  Malaysia, Indonesia, dan Pakistan adalah 3 negara dengan wilayah studi terbanyak dibandingkan dengan negara lain, diikuti oleh Bangladesh, Turki, dan GCC. Dalam hal metodologi, banyak aplikasi MPI diimplementasikan bersama dengan penggunaan metode DEA untuk mengukur efisiensi. Sementara itu, penelitian oleh MPI independen relatif kurang dari kelompok pertama. Hampir seluruh sampel penelitian bersifat empiris, bukan konseptual. Pendekatan pengukuran produktivitas yang paling efisien dan digunakan dalam 102 studi dengan metode MPI adalah pendekatan produksi dan intermediasi, sedangkan pendekatan nilai tambah, pendekatan aset dan pendekatan lainnya, relatif lebih jarang digunakan. Beberapa studi MPI dilanjutkan dengan fase kedua yang bersifat parametrik. Sebagian besar metode MPI dua tahap menggunakan tobit regression dan model regresi panel. Sedangkan model lainnya adalah model regresi sederhana, GLS, dan bootstrap.

Penulis: Aam Slamet Rusydiana, Lina Marlina, Lina Nugraha Rani

Publikasi ilmiah dari artikel ini dapat dilihat pada:
http://shirkah.or.id/new-ojs/index.php/home/article/view/261

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).