UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 tidak hanya memberikan efek samping terhadap kondisi kesehatan masyarakat Indonesia, namun dinamika kehidupan sehari-hari masyarakat turut mengalami perubahan drastis. Khususnya pada lingkup pendidikan, siswa dari segala jenjang terpaksa untuk menjalankan aktivitas akademik secara daring (online). Perubahan itu menyebabkan guru dan siswa terikat pada kelindan interaksi secara tidak langsung. Hal ini menghilangkan esensi vital bagi remaja untuk menginisiasi interaksi sosial secara langsung yang dapat menjadi salah satu elemen pembangun karakter dan mentalitas mereka.
Menilik permasalahan ini, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga bekerja sama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris Kota Surabaya melaksanakan pelatihan khusus bagi guru Bahasa Inggris tingkat SMA. Pelatihan itu bertujuan untuk memperkenalkan beragam metode pengajaran bagi siswa agar bisa mengekspresikan kondisi sosial terkini ataupun perasaan pribadi mereka terkait dengan situasi pandemi dalam bentuk tulisan kreatif. Pelatihan dengan durasi total 32 jam ini diawali dengan webinar bertajuk “Pelatihan ‘Creative Writing for Healing’ bagi Guru SMA dalam Rangka Penanggulangan Dampak Covid-19 terhadap Siswa SMA yang diselenggarakan pada Kamis (5/09/2020). Webinar itu diikuti oleh 107 peserta yang berasal dari beragam daerah.
Pelatihan “Creative Writing for Healing” bertujuan untuk melatih para guru Bahasa Inggris tingkat SMA untuk menerapkan metode-metode pengajaran pengasah kreativitas melalui disiplin ilmu kebudayaan dan kesustraan. Metode ini tentunya didasari oleh aspek-aspek psikologis remaja.
“Kemampuan remaja, khususnya pada tingkat SMA, untuk mengonstruksi sistem berpikir problem solving telah terbentuk dengan baik. Namun, kemampuan untuk mengaitkan beragam fenomena dengan tingkat kompleksitas tinggi masih perlu untuk dibimbing secara cermat,” tutur Endang R. Surjaningrum, M.AppPsych., Ph.D selaku salah satu pemateri pelatihan.
Kiat-kiat untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam aspek menginterpretasikan fenomena kontemporer dalam bentuk tulisan dengan disiplin sastra dapat direalisasikan salah satunya melalui bentuk penulisan puisi. Seperti disampaikan oleh Dra. Christinawati, M.Si “Praktik pembacaan puisi membuat kita merasakan sensasi emosional tertentu, sedangkan proses penulisan puisi secara bersamaan melatih siswa untuk memperluas pengetahuan diksi dan utamanya membebaskan jiwa,”. Dengan demikian, pelatihan bagi guru untuk menggunakan esensi dan estetika sastra dalam bentuk tulisan kreatif merupakan salah satu usaha yang penting dilakukan untuk menjaga kebugaran psikologis para siswa.
Setelah mengikuti webinar pelatihan, guru-guru peserta mengaplikasikan materi yang sudah didapat dengan membimbing para siswa untuk menciptakan sebuah karya tulisan kreatif dengan tema besar terkait Covid-19. Telah terkumpul sebanyak 55 karya siswa dengan beragam bentuk, tak hanya terikat pada format tulisan. Beberapa karya terkumpul merupakan karya visual yang tentunya masih sejalur dengan tema besar yang diusung.
Penulis: Alexei Wahyudiputra; Diaz Adrian; Abdika Taslih