UNAIR NEWS – Agenda kegiatan mahasiswa baru Universitas Airlangga Tahun Akademik 2020 tetap berlanjut meski Pandemi Covid-19 belum berakhir. Salah satunya, dilaksanakn Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) dengan agenda PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) bertajuk Jaladhi 2020 pada Jumat (4/9/2020).
Total 338 mahasiswa baru dari jalur SNMPTN, SBMPTN, dan mandiri turut serta via daring. Perinciannya, sebanyak 176 adalah mahasiswa program studi Akuakultur, 117 Teknologi Hasil Perikanan, dan 45 Akuakultur PSDKU Banyuwangi. Sebanyak 8 mahasiswa baru (4 laki-laki dan 4 perempuan) yang berasal dari Sulawesi, Sumatera, Probolinggo, Mojokerto, Ponorogo, Sidoarjo, Madura dan Surabaya, mengikuti Sambang Kampus di FPK UNAIR Kampus C, offline.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan I FPK Dr. Endang Dewi Masithah, Ir.,M.P, menyebut bahwa masa pandemi Covid-19 menjadikan mahasiswa baru 2020 kian tertantang untuk tetap mengoptimalkan masa kuliahnya. Terutama dalam mengimplementasikan kemajuan era pendidikan revolusi 4.0 melalui daring.
”PPKMB 2020 cukup efektif menyesuaikan kondisi pandemi COVID-19 yang tidak memungkinkan kita memaksakan diri untuk melaksanakan PKKMB seperti sebelumnya,” ujarnya.
”Justru kondisi ini menjadi titik mula era pembelajaran sesuai industri 4.0 yang memungkinkan mahasiswa mengikuti pembelajaran global. Karena, memungkinkan mahasiswa mengikuti pembelajaran di mana saja,” imbuh Dr. Endang.
Dr. Endang menyebutkan beberapa hal yang harus dilakukan seusai pandemik, yaitu terkait ketrampilan nyata sesuai kompetensi. Selain itu, upaya membangun chemistry antara peserta didik dan institusi penyelenggara yang dibangun melalui Sambang Kampus PKKMB.
“Antusias ini tentunya meningkatkan semangat semua pihak, bahwa walaupun di tengah situasi pandemi COVID-19, semangat untuk memantaskan diri sebagai insan pembelajar tetap menyala,” ungkapnya.
Sementara itu, Velia Novita Sari, ketua PKKMB FPK: Jaladhi 2020 menyatakan bahwa tidak ada kendala dalam pelaksanaan orientasi. “Kalau daring kendalanya hanya di jaringan internet, asal kota maba berbeda-beda,” Ungkap Veve, panggilan akrab mahasiswa Akuakultur 2018 itu.
Veve berharap orientasi daring itu mampu membiasakan maba untuk survive terhadap keadaan apa pun. Salah satunya dengan media pembelajaran online.
“Tetap kompak, aktif, dan dapat bersosialisasi dengan baik walaupun diawali dengan keadaan yang mengharuskan untuk dilakukan secara online,” Tutup Veve ketika diwawancarai tim UNAIR NEWS pada Selasa (8/9/2020). (*)
Penulis: R. Dimar Herfano Akbar
Editor: Feri Fenoria Rifa’i