Penyebab kematian wanita di dunia dipicu oleh penyakit kanker serviks yang terjadi akibat infeksi HPV. HPV memiliki materi genetik berupa DNA, termasuk non-eveloped virus, dan secara umumnya dibagi menjadi dua tipe berdasarkan patogenitas saat melakukan replikasi dalam sel inang. HPV tersusun atas dua jenis gen, seperti early gene (E) dan late (L). Keduanya memiliki peranan berbeda ketika replikasi terjadi, seperti regulasi proses replikasi, pertumbuhan lesi tumor atau kanker, dan perakitan virus. Tipe paling rentan memicu terjadi kanker serviks pada wanita salah satunya HPV-16 high risk, sedangkan tipe low risk hanya menghasilkan kutil saat menginfeksi seseorang.
Infeksi virus ini mengganggu regulasi aktivasi protein supresor tumor seperti p53. Onkoprotein spesifik pada HPV-16 seperti E6 bekerja melalui pengikatan dengan protein p53, sehingga memicu terjadi degradasi melalui jalur proteasome. Penelitian terkait penanganan infeksi HPV-16 terdiri atas strategi pencegahan melalui vaksinasi dan pemberian obat antivirus. Zingiber officinale atau jahe merupakan tanaman yang tumbuh dengan rhizome dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti minuman dan bumbu masakan. Penelitian sebelumnya mengungkap kandungan senyawa kimia Zingiber officinale memiliki aktivitas antivirus terhadap human respiratory syncytial virus (HRSV), hepatitis C virus (HCV), dan Influenza. Namun, penelitian sebelumnya tidak menjelaskan mekanisme molekuler senyawa kimia Zingiber officinale dapat berperan menjadi antivirus dan melakukan prediksi potensi kandidat antivirus pada HPV. Penelitian desain obat memerlukan waktu yang sangat lama, tetapi dalam melakukan penelitian awalan potensi suatu tanaman sebagai kandidat obat dapat dilakukan melalui pendekatan in silico.
Simulasi desain obat secara in silico mampu melakukan prediksi mekanisme senyawa kandidat obat yang terkandung dalam suatu bahan alam, yaitu melalui beberapa analisis seperti prediksi jalur biologi, energi pengikatan, jenis interaksi molekuler, dan dinamika, berdasarkan tujuan spesifik dari sebuah penelitian. Penelitian ini memprediksi mekanisme molekuler potensi senyawa kimia dari Zingiber officinale sebagai kandidat antivirus HPV-16, melalui pendekatan in silico. Aktivitas antivirus HPV-16 dari Zingiber officinale diprediksi melalui mekanisme penghambatan pada protein E6 oleh senyawa 6-Gingerol. Hasil simulasi in silico dalam penelitian ini, dapat menjadi rujukan untuk melakukan desain obat melalui uji in vitro dan in vivo.
Penulis: Viol Dhea Kharisma, Alexander P. Nugraha
Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada: http://www.connectjournals.com/toc2.php?abstract=3186500H_3155A.pdf&&bookmark=CJ-033216&&issue_id=Supp-01%20&&yaer=2020