UNAIR NEWS – Kebijakan merdeka belajar merupakan salah satu kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI). Merespon kebijakan baru tersebut, pakar komunikasi Universitas Airlangga (UNAIR), Prof. Dra. Rachmah Ida M.Comms., Ph.D., mengatakan bahwa program merdeka belajar memiliki esensi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Liberal Arts Education.
“Ada prinsip-prinsip Liberal Arts Education yang terkandung dalam esensi kebijakan merdeka belajar,” ucapnya dalam acara webinar yang berjudul Ilmu Komunikasi Merespon Pandemi dan Kebijakan Merdeka Belajar.
Konsep Liberal Arts Education itu sendiri lebih dikenal oleh orang-orang barat seperti Eropa dan Amerika. Prof. Ida menjelaskan bahwa konsep tersebut bertujuan untuk mengajarkan siswa maupun mahasiswa agar mahir dalam membuat research atau penelitian. Sehingga, siswa maupun mahasiswa dapat mengasah pikiran mereka lebih tajam dan berpikir tentang alasan terjadinya suatu hal.
“Jadi dalam konsep ini (Liberal Arts Education, Red) kita (guru atau dosen, Red) mengajak student untuk berpikir lebih luas, sehingga muncul pertanyaan mengapa terjadi seperti ini, kenapa seperti itu,” jelasnya pada Rabu (02/09/20).
Selain itu, dalam Liberal Arts Education terdapat konsep mathematics yang diajarkan kepada siswa maupun mahasiswa. Namun, konsep matematika yang dimaksud lebih kepadakonsep logika matematika. Liberal Arts Education juga mengajarkan siswa maupun mahasiswa untuk memiliki skill dalam menulis.
Lebih lanjut, Prof. Ida menuturkan dalam ilmu komunikasi terdapat teori Shannon and Weaver dimana teori tersebut diciptakan oleh ahli matematika, sehingga sebenarnya konsep-konsep Liberal Arts Education sudah diterapkan dalam ilmu komunikasi. Dia menambahkan bahwa mahasiswa komunikasi juga harus memiliki skill dalam menulis untuk menciptakan press release yang dapat dibaca oleh publik.
“Sebenarnya prinsip Liberal harus dipegang oleh mahasiswa, maka dari itu kami (dosen, Red) selalu mengatakan apabila tidak memiliki skill menulis jangan memilih jurusan komunikasi,” terangnya melalui aplikasi zoom meeting.
Liberal Arts Education itu sendiri menawarkan berbagai ilmu dalam bidang yang berbeda seperti sciences, humanities, business and commerce sehingga, hal tersebut sangat berkaitan dengan esensi kebijakan merdeka belajar. Dimana dalam kebijakan merdeka belajar, mahasiswa dapat berkuliah di fakultas manapun seperti Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi dan lain sebagainya.
“Diharapkan dengan adanya kebijakan merdeka belajar, mahasiswa memilki cara pandang yang bermacam-macam. Contohnya dalam masalah pandemi, bukan hanya Fakultas Kesehatan Masyarakat saja yang berperan, namun ilmu komunikasi juga dibutuhkan agar informasi yang tersampaikan dapat dimengerti oleh masyarakat,” tutupnya. (*)
Penulis: Dita Aulia Rahma
Editor: Khefti Al Mawalia