Ikan wader pari (Rasbora argyrotaenia) yang secara alami terdistribusi di negara-negara Asia Tenggara memiliki permintaan yang tinggi baik sebagai ikan konsumsi maupun ikan hias. Pemenuhan permintaan ikan ini sebagian besar masih mengandalkan tangkapan alam dikarenakan produksi budidaya yang masih sangat terbatas. Produksi budidaya dapat ditingkatkan melalui pengembangan teknik pemijahan seperti pemberian hormon untuk sinkronisasi pemijahan dan pematangan gonad akhir seperti peningkatan produksi spermiasi.
Induksi pemijahan ikan biasanya menggunakan sGnRH-a (salmon gonadotropin hormone-analogue) dan domperidone (antidopamine) yang dikombinasikan di dalam Ovaprim™. Injeksi intramuskular merupakan metode yang biasa diaplikasikan pada penggunaan produk ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis optimum dari induksi Ovaprim™ menggunakan metode injeksi intramuskular untuk meningkatkan produksi sperma ikan wader pari.
Sebanyak 30 ikan jantan matang gonad di seleksi dengan berat 8.58±0.58 g dan panjang 5.02±0.84 cm. Dosis perlakuan Ovaprim™ yang diberikan adalah 0.15 μl/g, 0.25 μl/g, 0.35 μl/g, 0.45 μl/g, dan 0.55 μl/g bobot tubuh melalui injeksi intramuskular. Parameter yang diamati adalah volume sperma, konsentrasi sperma, motilitas sperma, dan viabilitas sperma. Pengamatan menunjukkan bahwa induksi spermiasi menghasilkan pengaruh yang paling signifikan pada peningkatan volume dan konsentrasi sperma terdapat pada dosis 0.25 μl/g bobot tubuh sehingga doses tersebut yang paling direkomendasikan untuk digunakan.
Penulis: Darmawan Setia Budi, S.Pi., M.Si.
Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada: https://ivj.org.in/users/members/viewarticles.aspx?ArticleView=1&ArticleID=9414
(Increasing of milt production in male silver rasbora (Rasbora argyrotaenia) administered Ovaprim)