Bank Sampah “The Gade Clean and Gold”: Pemberdayaan Ekonomi Masyrakat berbasis Kebersihan Lingkungan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh suara.com

Jumlah sampah menjadi permasalahan global seiring dengan adanya peningkatan sampah individu di setiap harinya Total sampah yang diproduksi secara global mencapai 2.01 miliar ton pada tahun 2016 dan diperkirakan akan mencapai 3.40 miliar ton pada tahun 2050. Pertumbuhan industri, pertambahan jumlah populasi manusia dan aktivitas ekonomi merupakan faktor utama pendorong peningkatan jumlah sampah. Sektor Lingkungan Hidup Indonesia menyatakan bahwa pada tahun 2016, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 0.68 kilogram/individu di setiap harinya dengan total 65.3 miliar/tahun. Tingginya jumlah sampah di Indonesia yang tidak dikelola dengan baik memicu berbagai persoalan sosial-ekonomi, seperti peningkatan jumlah penderita diare dan penyakit pernapasan akut. Kondisi ini menarik perhatian berbagai kalangan dalam mendorong terciptanya program pemberdayaan sampah seperti bank sampah. 

Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2017 mengungkapkan bahwa terdapat 5.244 bank sampah yang tersebar di 34 provinsi Indonesia. Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan melaporkan bahwa bank sampah berkontribusi dalam mereduksi sebesar 1.7% sampah atau setara 1.389.000 ton/tahun. PT Pegadaian sebagai bentuk Corporate Social Responsibility mendirikan bank sampah yang dikenal dengan ‘’The Gade Clean and Gold’’. Program ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah sekaligus mengedukasi masyarakat terkait investasi dengan tabungan emas. Program ini salah satunya berlokasi di Sidokumpul, Gresik, Jawa Timur.  Gresik menjadi daerah penghasil sampah sebesar 200 ton/hari. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peran program ‘’The Gade Clean and Gold’’ dalam memberdayakan ekonomi berbasis kebersihan lingkungan di Sidokumpul, Gresik, Jawa Timur. 

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan survei yang terdiri dari dari wawancara mendalam, observasi lapangan, serta menggunakan data dari berbagai sumber literatur. Objek penelitian ini yaitu bank sampah ‘’Adil Sejahtera’’ yang berlokasi di daerah Sidokumpul, Gresik. Pemilihan objek penelitian berdasarkan penggunaan rekening tabungan emas berbasis syariah. Wawancara mendalam erkait dengan kondisi sampah dan bagaimana kinerja pertukaran rekening tabungan emas dilakukan dengan Ibu Cholifah, sebagai direktur bank sampah ‘’Adil Sejahtera’’, Bapak Yazid sebagai penanggung jawab program ‘’The Gade Clean and Gold’’ dan Ibu Kiki sebagai anggota bank sampah. 

Bank sampah “The Gade Clean and Gold” mengedukasi masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dengan memilah sampah dan dikonveris menjadi tabungan emas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat, mengurangi dampak limbah lingkungan, meningkatkan mata pencaharian, dan mensosialisasikan layanan produk Pegadaian. Sistem bank sampah ini terdiri dari 3 pelaku penting yaitu anggota bank sampah, pengelola bank sampah, dan pegadaian. Sistematika penukaran sampah yaitu anggota bank sampah membuka rekening tabungan emas di pegadaian. Setelah itu, anggota mengumpulkan dan memilah sampah yang sesuai dengan kriteria antaralain sampah limbah plastic, kertas, gelas, dan besi. Kemudian limbah disimpan ke bank sampah setiap dua minggu. Bank sampah akan mencatat perolehan setiap anggota dalam bentuk nominal Rupiah yang akan dikonversi menjadi tabungan emas pada akhir bulan. 

Tahap selanjutnya, sampah yang terkumpul akan dikelola menjadi kerajinan tangan guna memberdayakan kreativitas warga setempat. Hasil penjualan akan dibagi kepada pengrajin dan bank sampah. Selain itu, bank sampah juga memperoleh keuntungan dari selisih harga jual-beli sampah dengan anggota dan pengepul sampah. Keuntungan tersebut digunakan untuk biaya operasional bank sampaj dan pemberdayaan lingkungan sekitar. Sementara itu, hasil dari limbah pelanggan akan dibayarkan ke pegadaian untuk diubah menjadi bentuk tabungan emas. Kolaborasi antara komunitas, bank sampah, dan pegadaian menjadi faktor penting kesuksesan “The Gade Clean and Gold” dalam mewujudkan lingkungan bersih bebas limbah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Keberhasilan bank sampah ini dapat dilihat dari dua sisi. Sisi ekonomi, dalam kurun waktu 4 bulan, terdapat 52 anggota bank sampah dengan total tabungan emas mencapai 24gram dan rata-rata perolehan pendapatan yaitu Rp. 6000-8000/bulan yang menjadi tambahan pendapatan untuk ibu rumah tangga. Sisi lingkungan, PT Pegadaian menyediakan tempat sampah, gudang sampah sementara, dan kantor bank sampah dalam mendukung program “The Gade Clean and Gold”. Selain itu, masyarakat semakin sadar akan kebersihan dan keindahan lingkungan. Pembentukan kebiasan daur ulang sampah dalam jangka waktu panjang akan berdampak pada kesehatan mental dan fisik masyarakat. Sehingga tercipta lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman. Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi daerah lain dalam mengurangi jumlah sampah dengan pembentukan bank sampah yang bekerjasama dengan PT Pegadaian. Selain itu, program bank sampah juga mampu mendorong peningkatan literasi masyarakat terkait investasi serta peningkatan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat sekitar. 

Penulis: Bayu Arie Fianto, Ph.D.
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:  https://jssidoi.org/jssi/papers/papers/view/539

Fianto, B. A., Wulansari, U., Ardiyanti, I., & Tlili, M. (2020). The Gade Clean and the Gold Waste Bank: Society’s Economic Empowerment based on Environmental Hygiene. Journal of Security and Sustainability Issues, 9(4), 1257–1264. https://doi.org/10.9770/jssi.2020.9.4(12)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).