Salah satu penyebab kegagalan perkembangan zigot adalah stres oksidatif pada media kultur. Dimana stres oksidatif dapat merusak struktur dan fungsi zigot akibat radikal bebas Reactive Oxygen Species (ROS). Moringa oleifera Lam mengandung senyawa antioksidan polifenol, flavonoid flavanol yaitu quercetin yang merupakan kandungan antioksidan paling banyak pada daun kelor yang diharapkan dapat melawan kelebihan ROS.
Tujuan penelitian ini adalah membuktikan bahwa suplementasi nanopartikel daun Moringa oleifera Lam dapat meningkatkan pembelahan zigot pada kultur embrio kambing secara in vitro. Subjek penelitian menggunakan oosit kambing yang dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Setiap kelompok terdiri dari 31 sampel. Kelompok kontrol (K1) tanpa suplementasi nanopartikel daun kelor, kelompok perlakuan I (P1) suplementasi nanopartikel daun kelor dengan dosis 0,5 µM, kelompok perlakuan II (P2) suplementasi nanopartikel daun kelor dengan dosis 1,0 µM, kelompok perlakuan III suplementasi (P3) dengan daun kelor 2.0 µM.
Kultur embrio dilakukan dalam inkubator CO2 5%, suhu 38,5ºC selama 48 jam, kemudian diamati di bawah mikroskop terbalik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p = 0,041 yang berarti p<0,05 antara kelompok control dengan kelompok perlakukan I,II dan perlakuan III. Suplementasi nanopartikel daun Moringa oleifera Lam daun kelor pada dosis 2.0 μM dapat meningkatkan pembelahan zigot secara signifikan dibandingkan 2 kelompok perklakuan yang lain.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah suplementasi nanopartikel daun kelor (Moringa oleifera Lam) dapat meningkatkan pembelahan zigot secara signifikan pada tahap kultur embrio secara in vitro.
Penulis : Prof. Dr. Widjiati., MSi., drh
Detail Tulisan ini dapat dilihat di:
http://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/10669/9996
Alfina Aisatus Saadah, Widjiati, Hendy Hendarto. 2020. Moringa Leaf (Moringa oleifera Lam) Nanoparticle Supplementation on Zygote Cleavage in Goat Embryo Culture In Vitro. ndian Journal of Forensic Medicine & Toxicology. 14(3): 1752-1757.