Teknologi dalam tatalaksana rejuvenasi kulit terus berkembang, penggunaan stem cell dan metabolitnya juga semakin sering digunakan sebagai salah satu pilihan terapi. Produk metabolit AMSC yang berasal dari membran amniotik mengandung growth factor bekerja dengan merangsang sintesis kolagen, digunakan dalam peremajaan kulit dan photoaging. Vitamin C sering kali digunakan dalam bidang dermatologi untuk peremajaan kulit dengan merangsang sintesis kolagen dan terapi pigmentasi, vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan kuat yang dapat menetralkan reactive oxygen species (ROS) yang merupakan salah satu patogenesis dalam photoaging. Beberapa terapi topikal, seperti growth factor atau sel punca, memiliki berat molekul yang berat. Obat-obatan lipofilik dan hidrofilik besar seperti PM-AMSC tidak dapat menembus kulit normal yang normal, maka dibutuhkan metode untuk membantu penetrasi bahan tersebut ke dalam kulit yang disebut transdermal drug delivery dengan menggunakan alat seperti mikroneedling atau laser assisted drug delivery dengan laser fraksional CO2.
Penelitian yang dilakukan oleh Effendi ZF sebelumnya mengenai campuran PM-AMSC dan vitamin C setelah penggunaan mikroneedling pada 30 pasien photoaging memiliki hasil yang lebih baik pada parameter pori-pori, kerutan, dan bintik hitam (polarized) dibandingkan PM-AMSC saja. Belum terdapat penelitian yang meneliti mengenai efek jangka panjang produk metabolit hingga saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian campuran PM-AMSC dan vitamin C setelah laser fraksional CO2. Kami memiliki hipotesis bahwa campuran PM-AMSC dan vitamin C setelah penggunaan laser fraksional CO2 akan mempunyai efek jangka panjang yang baik dalam perbaikan klinis pasien dengan photoaging.
Kami melakukan riset pada pasien photoaging di Instalasi Rawat Jalan Poli Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya untuk menilai efek jangka panjang campuran PM-AMSC dan vitamin c setelah penggunaan laser fraksional CO2 pada parameter kerutan, bintik hitam (polarized), pori-pori, dan skin tone dengan menggunakan alat skin analyzer Janus II Facial Skin Scope di Surabaya Skin Centre.
Kami melakukan pengamatan selama 3 bulan pada 30 pasien photoaging yang telah dilakukan tindakan laser fraksional CO2 dan diberikan campuran PM-AMSC serta vitamin c topikal sebanyak 3 tindakan. Setiap bulan, kulit wajah pasien photoaging diamati dengan skin analyzer Janus II Facial Skin Scope di Surabaya Skin Centre pada parameter kerutan, bintik hitam (polarized), pori-pori, dan skin tone serta diminta untuk mengisi lembar data kuesioner oleh peneliti di Instalasi Rawat Jalan Poli Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Pasien diberikan terapi rumatan berupa tabir surya dan tretinoin 0,025% yang wajib digunakan selama mengikuti penelitian. Seluruh pasien yang masuk dalam kriteria inklusi wajib menandatangani surat persetujuan penelitian dan tindakan analisis kulit wajah setelah dijelaskan mengenai penelitian.
Dari lembar data didapatkan, 30 pasien penelitian adalah wanita yang mayoritas berusia 46-55 tahun sebanyak (63%), 56–65 tahun (20%), dan 36–45 tahun (16.6%), skala Glogau 2 sebanyak (20%) dan Glogau 3 sebanyak (80%), tipe kulit Fitzpatrick 4 dan 5 masing-masing sebanyak (50%), bertempat tinggal di Surabaya sebanyak (100%), seluruh pasien bekerja dalam ruangan (100%), namun tetap memiliki aktivitas luar ruangan dalam keseharian (100%), seluruh pasien rutin menggunakan tabir surya dan tretinoin 0.025% sebagai terapi rumatan (100%), dan tidak terdapat efek samping berupa kemerahan, gatal, post inflamatory hyperpigmentation, hipopigmentasi, infeksi, dan scarring dalam penelitian (100%).
Berdasarkan analisis statistik, dari hasil skin analyzer Janus II Facial Skin Scope pada parameter kerutan, bintik hitam (polarized), pori-pori dan skin tone yang dilakukan selama 3 bulan setelah tindakan laser fraksional CO2 dan campuran PM-AMSC serta vitamin c topikal didapatkan tidak ada perbedaan bermakna antara hasil Janus setiap bulannya, hal ini bermakna bahwa terdapat efek jangka panjang berupa perbaikan setelah pemberian campuran PM-AMSC dan vitamin C topikal setelah laser fraksional CO2 menetap hingga 3 bulan, sehingga frekuensi terapi dapat ditingkatkan lebih dari 3 kali dan pemberian terapi rumatan juga berperan dalam mempertahankan perbaikan klinis.
Penulis : Dr.M.Yulianto Listiawan,dr.,Sp.KK(K)
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/13376
Long Term Effects of Combination of Metabolite Product Amniotic Membrane Stem Cell (MP-AMSC) and Vitamin C after Fractional CO2 Laser for Photoaging Treatment
Vidyani Adiningtyas, Muhammad Yulianto Listiawan, Linda Astari