Gambaran Epidemiologi Anak Penderita Demam Berdarah Berat di RSUD Dr. Soetomo

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Alodokter

Infeksi virus dengue masih merupakan persoalan kesehatan yang bermakna di Indonesia. Setiap tahun dijumpai banyak penderita infeksi virus dengue dalam berbagai tingkatan. Kematian terbesar terjadi pada penderita dengan derajat berat. Dalam pedoman dengue tahun 2009 yang dikeluarkan WHO disebutkan bahwa infeksi dengue berat terdiri dari penderita dengan kebocoran plasma yang berat, penderita dengan perdarahan hebat, dan penderita dengan keterlibatan organ yang serius. Yang paling banyak dari ketiga jenis di atas adalah pasien dengan kebocoran plasma berat. Menurut pedoman dengue 2011, penderita dengan kebocoran plasma berat dikategorikan sebagai Demem Berdarah Dengue Derajat III dan IV.

Setiap tahun diperlukan analisis terhadap data penderita secara komprehensif. Analisis ini memungkinkan mengenali persoalan yang masih dihadapi serta mencari solusi yang lebih baik. Di RSUD Dr. Soetomo, penderita anak dengan dengue berat yang dikategorikan sebagai DBD III dan IV juga cukup banyak jumlahnya dan terhadap kelompok ini dilakukan analisis sedikitnya sekali setahun. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis gambaran epidemiologi para penderita anak tersebut.

Penelitian dilakukan terhadap anak yang dirawat di Instalasi Rawat Inap Anak RSUD Dr. Soetomo pada bulan Maret dan April 2019 dengan fokus pada diagnosis Demam Berdarah Dengue III dan IV. Sumber data adalah dokumen medik. Selama dua bulan penelitian diperoleh 135 penderita DBD anak dan 38 diantaranya mengalami DBD III atau IV. Dari 35 anak, mayoritas adalah laki-laki, bertempat tinggal di Surabaya, berusia 5-12 tahun, bersekolah di sekolah dasar, berstatus gizi kurang, dan dirawat selama 5 hari atau kurang. Sebanyak 73% dari 35 anak mengalami DBD III, sisanya dengan DBD IV. Ada 2/35 anak yang meninggal dalam perawatan. Sebagian besar (81,3%) anak dirujuk dari sarana kesehatan lain.

Data di atas menunjukkan kelanjutan pergeseran yang konstan ke arah usia yang lebih tua. Hal ini merupakan kecenderungan yang seragam di banyak negara di dunia. Hal serupa juga terjadi pada penyakit lain seperti difteri. Belum ada kesepakatan ahli mengenai alasan pergeseran tersebut. RSUD Dr. Soetomo yang terletak di tengah Kota Surabaya menerima pasien anak yang sebagian besar berasal dari Surabaya. Faktor kedekatan, ketersediaan fasilitas, serta pertimbangan biaya tentu merupakan alasan pemilihan sarana kesehatan. Sekalipun berasal dari kota yang sama, sebagian besar anak tersebut dirujuk dari sarana lain. Hal ini merupakan konsekuensi dari sistem BPJS di Indonesia dimana RSUD Dr. Soetomo tidak dapat menerima penderita BPJS yang bukan rujukan. Kelompok yang bukan rujukan pada umumnya adalah kelompok yang membayar biaya perawatan sendiri dan tidak menggunakan fasilitas BPJS.

Perawatan standar penderita DBD umumnya tidak terlalu lama. Sebagian besar penderita infeksi virus dengue telah pulih setelah hari ketujuh atau kedelapan. Bagi yang berat, lama sakit memang sedikit lebih lama. Penderita dengan riwayat shock berulang adalah kelompok yang akan dirawat paling lama. Jika dijumpai penyulit lain seperti sepsis/infeksi berat atau perdarahan di banyak tempat tentu lama perawatan menjadi lebih panjang lagi.

Analisis penderita di atas memunculkan rencana antisipasi yang sebenarnya sudah dilakukan selama beberapa waktu ini. Peningkatan kemampuan tenaga dan fasilitas sarana di luar RSUD Dr. Soetomo, perlu lebih ditingkatkan. Hal tersebut akan memungkinkan penanganan tahap awal menjadi lebih baik, namun juga berpotensi memotong penderita sehingga tidak perlu lagi dirawat di RSUD Dr. Soetomo. Lama perawatan di RS sendiri sudah cukup baik. Penderita ditangani sesuai dengan pedoman praktik klinik yang diterapkan di rumah sakit. Lama perawatan yang berlebihan akan melahirkan beberapa penyulit tambahan. Analisis seperti yang dilaporkan ini merupakan hal yang akan dilakukan secara berkesinambungan di masa selanjutnya. Hal ini merupakan keharusan untuk menyelesaikan masalah infeksi virus dengue dengan lebih baik.

Penulis: Aulia Nur Fadilla, Dominicus Husada, Budi Utomo

Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada: http://mkiojs.idionline.org/jurnal/article/view/220
(Epidemiology of Children with Severe Dengue Infection in Dr. Soetomo General Hospital)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).