Pengingat Otomatis Kepatuhan Pembatasan Cairan pada Pasien Hemodialisis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh alodokter

Penyakit ginjal kronis Endstage adalah kehilangan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat dipulihkan serta ketidakmampuan untuk mempertahankan keseimbangan metabolisme, cairan, dan elektrolit, yang mengakibatkan uremia. Terapi penggantian fungsi ginjal yang paling umum pada pasien dengan gagal ginjal adalah hemodialisis dan keberhasilannya dipengaruhi oleh kepatuhan pasien terhadap terapi, pembatasan asupan cairan, diet, perawatan dan jadwal kontrol. Masalah yang paling umum adalah bahwa pasien tidak mematuhi pembatasan asupan cairan, sehingga membutuhkan pendidikan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan. Pengetahuan pasien saat meninggalkan rumah sakit merupakan elemen penting yang harus dipenuhi, karena itu mempengaruhi perawatan saat di rumah. Perencanaan debit adalah alat yang tepat, tetapi implementasinya masih belum optimal.

Prevalensi pasien dengan gagal ginjal tahap akhir di dunia adalah sebanyak 661.648 orang dan merupakan ancaman kesehatan global. Di Indonesia, jumlah pasien gagal ginjal adalah sekitar 0,2% dan sebanyak 98% pasien menjalani terapi hemodialisis. Tingkat ketidakpatuhan pasien hemodialisis dalam membatasi asupan cairan mencapai 79,5% di Amerika, Jerman, Belgia dan Irlandia. Demikian pula, di Cina jumlah pasien yang tidak patuh dengan hemodialisis hingga pembatasan cairan berkisar antara 43,6 – 54,9%. Tingginya angka ketidakpatuhan disebabkan oleh rendahnya tingkat pengetahuan yang diperoleh pasien. Di Indonesia, ditemukan bahwa pengeluaran dilakukan dengan cara sederhana secara oral, bersamaan dengan hemodialisis, pada hal-hal yang perlu diingat oleh pasien tentang perlunya membatasi cairan sehingga tidak ada kelebihan cairan; dengan demikian pasien tidak ingat banyak.

Ketidakpatuhan pasien dengan pembatasan cairan dapat menyebabkan hipervolemia, mengakibatkan beban sirkulasi yang berlebihan, edema, gangguan kardiovaskular, gangguan fungsi kognitif dan kematian. Kurangnya informasi adalah faktor yang berkontribusi terhadap ketidakpatuhan dengan rejimen terapi, terutama pembatasan asupan cairan dan natrium, yang dapat menyebabkan peningkatan morbiditas. Agar keberhasilan hemodialisis dapat dicapai, perawatan berkualitas baik diperlukan oleh petugas kesehatan, dengan melibatkan pasien dan keluarga dalam memahami penyakit dan rejimen terapi yang diatur dalam perencanaan pemulangan. Pendidikan pasien adalah tugas dan tanggung jawab perawat dan merupakan komponen penting dalam kualitas keperawatan. Studi sebelumnya telah melaporkan bahwa pendidikan pasien dan metode pemantauan diri secara efektif meningkatkan kepatuhan pasien hemodialisis dengan pembatasan cairan dan diet.

Kemajuan teknologi yang pesat telah menjadikan aplikasi di telepon pintar sebagai alat potensial untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk membuktikan intervensi berbasis teknologi informasi meningkatkan manajemen diri dan perilaku kepatuhan pada pasien dengan penyakit kronis. Berdasarkan masalah di atas, para peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam pengembangan perencanaan pembuangan dengan pengingat manajemen cairan otomatis berbasis Android. Penelitian ini menggunakan pendekatan model Health Belief, di mana perubahan perilaku dipengaruhi oleh empat komponen seperti persepsi kerentanan penyakit; tingkat keparahan penyakit yang dirasakan; manfaat yang dirasakan dari menerapkan pembatasan cairan yang direkomendasikan; dan hambatan yang dirasakan dalam membatasi cairan.

Pengembangan perencanaan cairan pengingat pengelolaan cairan berdasarkan Android meningkatkan kepercayaan diri dan kepatuhan pasien yang menjalani hemodialisis dalam tindakan pembatasan cairan yang mengakibatkan penurunan IDWG. Aplikasi ini terdiri dari menu edukasi kesehatan, menu pemantauan cairan (pengumpulan pemasukan dan keluaran pengumpulan), info tentang grafik status cairan, kontrol HD, dan fitur pengingat manajemen cairan otomatis.

Penulis: Nursalam Nursalam, Ninuk Dian Kurniawati, IndaRianPatmaPutri, DiahPriyantini

Berikut link jurnal Scopus terkait tulisan di atas: http://www.sysrevpharm.org//?mno=108461

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).