Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran sekolah dan merupakan upaya pembinaan bagi siswa agar dapat menyalurkan minat dan bakat, salah satunya adalah ekstrakurikuler olahraga. Kegiatan ekstrakurikuler olahraga seperti olahraga futsal, basket, dan voli berisiko mengalami cedera olahraga. Cedera dapat diakibatkan oleh faktor internal, eksternal, dan juga disebabkan karena melakukan kegiatan olahraga secara terus-menerus tanpa ada istirahat.
Cedera olahraga baik ringan maupun berat memerlukan penanganan pertama yang tepat dan cepat, karena jika terjadi penanganan yang salah akan berakibat buruk pada siswa. Masalah yang dapat muncul jika penanganan cedera tidak baik dan benar adalah dapat mengakibatkan keterbatasan fisik, rasa sakit berkepanjangan pada lokasi yang cedera, dan masih banyak lagi.
Tindakan untuk penanganan cedera pada anggota ekstrakurikuler olahraga yang ditemukan masih kurang sesuai, misal apabila terjadi keseleo atau kram otot, maka bagian yang cedera diregangkan sambil dipijit-pijit dan saat kram otot diberi balsam atau dibawa ke tukang urut. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, merubah sikap menjadi positif dan meningkatkan perilaku penanganan cedera pada anggota ekstrakurikuler olahraga bisa dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan, salah satunya dengan metode Team Games Tournament (TGT).
MetodeTGT direkomendasikan sebagai metode pendidikan yang sesuai untuk sasaran anak usia sekolah, salah satunya siswa SMP yang masuk dalam usia remaja. Dimana berdasarkan tahap perkembangan usia remaja berada dalam masa pencarian jati diri yang membutuhkan bimbingan baik dari guru maupun orang tua. Sehingga metode pembelajaran yang sesuai harus ada komunikasi dua arah. Metode TGT dengan unsur permainan memberikan kesempatan komuniksi dua arah dan dapat membuat siswa lebih rileks serta menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Studi yang dilakukan oleh Wahyuni et al., (2020) menunjukkan bahwa metodeTGT meningkatkan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) penanganan cedera pada anggota ekstrakurikuler olahraga. Metode ini merupakan model pembelajaran kooperatif sehingga dapat memberikan suasana belajar yang berbeda dengan kebiasaan belajar di kelas, dan metode yang menerapkan unsur game, dimana responden akan berlomba antar tim agar mendapatkan tambahan poin untuk skor tim mereka, serta metode ini juga ada sesi diskusi antara anggota tim tentang materi yang telah diberikan.
Kelebihan dari metode TGT yaitu dapat melatih kerjasama antar responden sehingga suasana pemberian informasi menjadi lebih hidup dan tidak membosankan, meningkatkan toleransi antara anggota tim dengan pemberi informasi, menumbuhkan rasa percaya diri karena responden memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan berpendapat. Selain itu, metode ini dapat membuat responden lebih rileks karena ada game tournament. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode team games tournament ini efektif sebagai metode pendidikan kesehatan untuk merubah perilaku anggota ekstrakurikuler olahraga.
Penulis: Erna Dwi Wahyuni, S.Kep.Ns.,M.Kep.
Informasi hasil riset dapat dilihat pada: https://www.psychosocial.com/article/PR270736/18681/