Demam berdarah masih menjadi salah satu masalah kesehatan di negara tropis maupun sub tropis karena menyebabkan banyak kematian. Negara Indonesia dengan iklim tropis dan kelembapan relatif tinggi menjadi tempat yang disukai oleh nyamuk pembawa virus ini untuk berkembang biak. Demam Berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk betina Aedes aegypty atau nyamuk betina Aedes albopictus dengan membawa dengue virus. Nyamuk dengan karakter yang khas yaitu badan loreng hitam putih dan suka berkembang biak di genangan air yang bersih. Selain itu peningkatan penyebaran penyakit demam berdarah diakibatkan karena mobilitas penduduk yang tinggi, curah hujan, iklim, dan kondisi lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk.
Perilaku masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus secara periodik sebagai bentuk pencegahan demam berdarah yang masih kurang masih menjadi penyebab meningkatnya angka demam berdarah. PSN 3M Plus merupakan serangkaian tindakan yang terdiri dari menguras dan membersihkan secara rutin penampungan air, menutup dengan rapat tempat-tempat penampungan air di rumah, memanfaatkan kembali barang bekas dengan cara daur ulang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu ketika tidur, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi rumah serta
menghindari kebiasaan menggantung pakaian yang dapat menjadi sarang nyamuk. Perilaku pemberantasan sarang nyamuk penyebar virus demam berdarah sangat membutuhkan pengetahuan dan kesadaran, kepercayaan, tradisi dan nilai hidup yang ada pada masyarakat.
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada 400 kepala keluarga di Desa Ngale Kota Madiun menunjukkan bahwa perilaku untuk melakukan pencegahan penularan demam berdarah berkaitan dengan sikap peduli dan sadar akan lingkungan yang sehat dan bersih. Kesadaran muncul dengan adanya dorongan rasa kepercayaan di dalam diri setiap keluargacbahwa dengan membersihkan dan menyikat kamar mandi dengan rutin, tidak menggantung pakaian di tempat yang kurang terkena sinar matahari dan kesadaran menjaga lingkungan tetap bersih maka akan menghindarkan dirinya dan keluarga dari demam berdarah.
Selain kepedulian, fakor pengetahuan keluarga juga berperan serta dalam menumbuhkan perilaku pencegahan. Sejumlah informasi melalui ekspose media menjadi sumber pengetahuan yang baik. Tingkat pengetahuan, wawasan, dan pemahaman tentang pengertian, penyebab, gejala, tempat perkembang biakan, penularan dan cara pencegahan dengan cara PSN 3M Plus membangkitkan kesadaran dan menumbuhkan motivasi untuk melakukan upaya perilaku pencegahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran media massa sangat efektif dalam memberikan stimulus kepada keluarga dan masyarakat. Media yang menarik, atraktif, komunikatif dan dilakukan berulang-ulang seperti melalui televisi, radio, koran dan pamflet/poster yang ditempel di tempat umum menjadi sumber pengetahuan yang mudah diterima oleh masyarakat. Keberadaan tokoh masyarakat dengan tingkat pendidikan yang tinggi, pemberian contoh perilaku dan keteladanan dalam mewujudkan perilaku PSN 3M Plus juga menimbulkan motivasi bagi warga masyarkat untuk lebih berkontribusi. Perilaku yang ditunjukkan timbul karena adanya niat untuk berperilaku. Niat didasarkan oleh kepercayaan dan faktor informasi serta pengetahuan. Sehingga untuk bisa mewujudkan perilaku pencegahan demam berdarah di masyarakat, pemerintah dan tenaga kesehatan yang aktif di masyarakat perlu memanfaatkan saran parasarana serta media informasi yang menarik sebagai sumber informasi dan pengathuan masyarakat.
Penulis: Dr. Rizki Fitryasari PK, S.Kep.,Ns.,M.Kep (Fakultas Keperawatan Unair)
Artikel dapa dilihat secara online pada:
https://www.researchgate.net/publication/342673523_Analysis_of_Dengue_Hemorrhagic_Fever_Prevention_Behavior_Factors_Based_on_the_Theory_of_Planned_Behavior
