Ocra (Abelmoschus esculentus) banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena kandungan bahan aktif yang dipercaya dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan menyembuhkan penyakit. Tapi perlu diperhatikan jumlah kosumsi ocra supaya tidak menimbulkan efek samping. Perlu diketahui dalam buah ocra mengandung gossypol yang tinggi dapat menyebabkanperacunan dan mengganggu sistemreproduksi pria. Kandungan gossypol pada ocra dapat menyebabkan necrosis pada sel leydic sebagai sumber menghasilkan hormone yang berperan dalam system reproduksi pria.
Penelitian ini terdiri dari 4 kelompok yaitu kelompok control (K) diberi suspensi CMC-Na 0,5, kelompok Perlakukan 1 (P1) yaitu diberikan ekstrak etanol ocra dosis 200 mg/kg bb, kelompok Perlakuan 2 (P2) diberikan ekstrak etanol ocra dosis 400 mg/kg bb dan Kelompok Perlakuan 3 (P3) diberikan ekstrak etanol ocra dosis 800 mg/kg b. Tiap kelompok terdiri dari Enam ekor BALB / C Mus musculus. Pemberian ekstrak etanol ocra (Abelmoschus esculentus) selama 52 hari.
Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah sel Leydig yang normal dan yang necrosis antara kelompok kontrol , kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan 2 tidak berbeda. Sedangkan kelompok control jumlah sel leydic yang necrosis dan normal berbeda signifikan (p <0,05) dengan kelompok perlakuan 3. Pada kelompok P3 jumlah sel leydis yang mengalami necrosis meningkat dan sel leydic yang normal jumlahnya menurun.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak etanol Ocra (Abelmoschus esculentus) dapat mengurangi jumlah Sel Leydig di dalam testis dan sel leydic yang mengalami necrosis meningkat sehingga akan menurunkan sekresi hormone testosterone yang sangat berperan dalam system reproduksi jantan. (*)
Penulis: Widjiati
Artikel lengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini