UNAIR NEWS – Meski dalam masa transisi pandemi Covid 19, tidak menyurutkan semangat pengabdian masyarakat oleh para dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR). Pengabdian masyarakat itu bekerjasama dengan Balai Besar Insemenasi Buatan (BBIB) Singosari Malang dan dilaksanakan pada Jumat (3/7/20).
Pengabdian tersebut bertujuan untuk memperbaiki genetik sapi lokal dengan metode inseminasi buatan menggunakan semen yang berisi spermatozoa Y pejantan sapi Simental di kecamatan Kedungpring Lamongan. Diharapkan, pengabdian dapat menghasilkan produk unggul dengan anak berjenis kelamin jantan.
Kegiatan ini diketuai oleh Prof. Dr. Dewa Ketut Meles, dengan anggota Prof. Mas’ud Hariadi, PhD dan Prof. Dr. Imam Mustofa dari Fakultas Kedokteran Hewan. Pengabdian tersebut berjalan dengan sangat baik.
“Pengabdian ini bekerjasama dengan BBIB dalam membuat “straw” yang hanya mengandung spermatozoa Y pejantan sapi Simental untuk menghasilkan anak berjenis kelamin jantan,” ungkap Prof Wurlina selaku pendamping kegiatan.
Kegiatan tersebut merupakan sebuah Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD), yang dalam pelaksanaannya tetap mengindahkan protokol kesehatan. Dalam kegiatan itu, tim pengabdian melakukan sexing yaitu pemisahan spermatozoa X dan Y menggunakan metode Sentrifugasi Gradien Densitas Percoll (SGDP).
Prof. Wurlina mengungkapkan, bahwa Metode Sentrifugasi Gaqradien Percoll (SGDP) merupakan cara pemisahan spermatozoa X dan Y berdasarkan besar dan berat kepala spermatozoa tersebut. Sehingga pada kecepatan sentrifugasi tertentu dan waktu yang sesuai akan terjadi pemisahan spermatozoa X dan Y.
Kemudian, tim juga menggunakan Gradient Densitas Percol sebagai bahan pemisah spermatozoa, yang tidak beracun bagi spermatozoa tersebut.
“Pembuatan straw yang hanya berisi spermatozoa Y bekerjasama dengan BBIB singosari, setiap straw mengandung 25 juta spermatozoa Y, untuk selanjutnya akan diinseminasikan pada betina sapi lokal yang telah siap untuk dikawinkan,” ujarnya.
Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah
Editor : Binti Q Masruroh