Asia akan tetap menjadi salah satu importir besar produk-produk susu. Banyak negara di Asia menghadapi satu atau lebih faktor yang menghambat daya saing mereka dalam bidang produk susu (iklim tropis, kelangkaan lahan dan pakan, biaya tenaga kerja, biaya transaksi / transportasi). Hambatan ini menjelaskan ketergantungan mereka pada pasar susu dunia. Fakta ini kemungkinan akan tetap berlaku di masa mendatang, bahkan kalaupun produksi susu Asia telah menjadi jauh lebih produktif. Pola agregat ini menyamarkan berbagai tingkat daya saing di benua Asia. Peng dan Cox (2005) dan Rakotoarisoa dan Gulati (2005) menemukan bahwa India bisa menjadi eksportir kompetitif dengan harga dunia. Perlu diketahui bahwa India akan berkuasa dalam bidang produk susu di Asia, dan industri ini juga berkontribusi dalam perekonomian India.
Kebanyakan negara memiliki sektor yang berbeda untuk mendukung ekonomi mereka. Sebagai negara yang terkurung daratan dengan geografi kecil, mayoritas warga bergantung pada sektor layanan agrikultur. Nepal memiliki berbagai potensi untuk mengembangkan ekonomi mereka di bidang lain seperti: pariwisata, layanan, tenaga air dan industri. Naiknya permintaan untuk produk susu di pasar Nepal membuat Nepal mengimpor susu dari India, walaupun Nepal sendiri memiliki kapasitas untuk memproduksi volume yang besar yang dapat mencukupi negaranya. Maka dari itu, industri susu di Nepal memiliki potensi yang besar untuk mendukung dan berkontribusi pada ekonomi Nepal. Maka, riset mengenai produksi susu menarik untuk dipelajari secara mendetil. Sebagai tetangga dari India dan Cina, kedua negara memiliki jangakauan produksi susu yang luas, dengan mekanisme berteknologi tinggi, dan mereka mengekspor ke beberapa negara, termasuk Nepal. Nepal juga memiliki potensi yang tinggi untuk memproduksi produk susu di Nepal itu sendiri, walaupun hingga kini Nepal masih belum dapat bergantung pada dirinya sendiri. Penelitian ini mencoba mengkaji sebagian besar riset sekarang dan terdahulu di sektor produksi susu dan aspek perkembangan ekonomi di Nepal. Tinjauan ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengkaji sumber terdahulu. Permintaan untuk produk susu dan evaluasi ekonominya telah di proyeksikan berdasarkan informasi terdahulu dan terkini, dengan menggunakan data dan penelitian yang saat ini sudah ada.
Di Nepal, Dairy Development Corporation (DDC, atau Korporasi Pengembangan Susu), adalah salah satu perusahaan produsen grosir produk susu, yang dimiliki oleh Pemerintah Nepal. Juga, beberapa perusahaan di sektor privat yang memproduksi produk susu berdasarkan kapasitas mereka, namun masih saja belum dapat memenuhi permintaan pasar saat ini. Penelitian ini memberi wawasan mengenai potensi yang relevan yang perlu di perhatikan untuk memungkinkan perkembangan ekonomi di Industri Susu Nepal. Industri ini dapat meningkatkan keberlangsungan ekonomi dalam skala ekonomi nasional. Permintaan untuk produk susu: mentega, keju, susu dan yogurt, meningkat secara pesat di pasar domestik (Nepal). Selama beberapa dekade, pasar susu Nepal bergerak secara sangat tradisional, dan akibatnya pasar domestik menghadapi kurangnya pasokan bila dibandingkan dengan permintaan. Teknologi produksi susu modern dapat di instalasi dan dapat menjadi lebih ekonomis. Maka, Nepal dapat memiliki kontribusi yang lebih baik melalui industri susu di ekonomi Nepal, dan pada akhirnya sektor ini dapat tumbuh lebih besar seperti halnya di negara-negara lain.
Penulis: Dr. Nisful Laila
Link terkait tulisan di atas:
https://www.psychosocial.com/article/PR270092/14158/