UNAIR NEWS – Keberhasilan Dr. H. Satria Arief Prabowo, MD, PhD (Satria) dalam mengambangkan vaksin oral untuk TB menjadi pemacu baginya untuk juga ikut dalam tim pengembangan vaksin Covid-19 yang saat ini menjadi masalah besar di dunia. Pengembangan vaksin tersebut sudah dilaksanakan sejak April 2020.
“Selain itu, tingginya kasus Covid-19 di Indonesia dan Jawa Timur khususnya, membuat Satria sebagai seorang dokter perlu berkontribusi untuk memberikan solusi,” ucap Satria.
Vaksin yang dikembangkan adalah vaksin oral Covid-19. Yaitu berbentuk tablet yang dapat diminum. Vaksin oral tersebut bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia (imunitas) dalam melawan virus. Sedikit berbeda dengan obat yang menargetkan virusnya secara langsung.
“Strategi ini (vaksin oral berbentuk tablet, red) akan lebih efesien dan dapat diberikan kepada lebih banyak orang dalam waktu lebih singkat, dibandingkan injeksi (suntikan, red),” jelas Satria.
Pengembangan vaksin bekerjasama dengan konsorsium mancanegara. Prototipe vaksin sudah siap. Uji klinis juga sedang dan akan berjalan di Kanada, Rusia, Ukraina, China, Inggris, Mongolia, dan rencananya dalam waktu dekat juga di Surabaya.
Vaksin tersebut diberi nama V-SARS-Covid-19. Pada vaksin tersebut mengandung komponen virus penyebab penyakit Covid-19 yang telah terinaktivasi sehingga aman diberikan baik kepada orang sehat untuk mencegah penyakit atau orang sakit untuk mempercepat kesembuhan.
“Target kami, pada pertengahan tahun ini vaksin dapat diberikan kepada tenaga medis yang berisiko tinggi terpapar Covid-19 dan pasien yang berada dalam kondisi kritis,” lanjutnya.
Sementara itu, penggunaan vaksin secara luas ditargetkan mendekati akhir tahun ini. Hal tersebut untuk mencegah gelombang kedua Covid-19 yang dikhawatirkan dapat lebih besar.
Selain menjadi tim pengembangan vaksin di Eropa, Satria juga bertindak sebagai konsultan dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, Inggris (LSHTM) untuk pengembangan vaksin oral Covid-19 di Indonesia. Yaitu di Institute of Tropical Disease (ITD) UNAIR yang berkolaborasi dengan Immunitor Ltd. yang merupakan lembaga pengembangan vaksin non-profit di Eropa.
Selama pandemi ini, Satria percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya yang berusaha. Satria juga yakin dan restu orang tua memiliki peranan yang penting dalam menjalani kehidupan. Untuk itu, kepada civitas UNAIR dan masyarakat Indonesia, Satria berharap agar mereka dapat tetap semangat, ikhlas, dan istiqomah dalam mengabdi dan berkarya.
“InsyaAllah hasil tidak akan mengkhianati usaha dan jerih payah yang kita semua berikan,” ucapnya.
Satria juga meyakini bahwa kerja keras dan pengabdian merupakan kunci utama menuju kesuksesan. Menurutnya, boleh jadi seseorang pandai, namun jika dia tidak mau bekerja keras makan capaian yang diperoleh tidak akan lebih baik dari mereka yang tidak lebih pandai namun mau bekerja keras. Untuk itu, semangat bekerja keras, mau berusaha dalam mencapai cita-cita, dan etos kerja tinggi perlu ditanamkan sejak dini.
“Semoga segala pengabdian tenaga kesehatan yang saat ini sedang berjuang merawat pasien Covid-19 di Indonesia dibalas oleh Allah SWT,” pungkasnya. (*)
Penulis : Galuh Mega Kurnia
Editor : Binti Q. Masruroh